Awas, Harga Biji-bijian dan Daging di Asia-Pasifik Berpotensi Naik

Selasa, 01 November 2022 - 16:06 WIB
Kepala Ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Maximo Torero mengatakan, sebelum Rusia menghentikan partisipasinya, kesepakatan gandum Laut Hitam telah membuka ekspor 9 juta metrik ton biji-bijian senilai USD3 miliar.

"Secara praktis, berarti berkurangnya 1 juta metrik ton sereal di pasar dapat menyebabkan kenaikan harga sekitar 0,5%. Jadi, dampak jangka pendeknya tidak boleh terlalu besar," kata Torero. Dia menambahkan bahwa semakin lama situasinya, maka harga akan naik lebih tinggi lagi.

Menggambarkan situasi di Laut Hitam, Torero mengatakan ada 97 kapal bermuatan yang menunggu untuk berangkat, 15 kapal masuk menunggu untuk diperiksa dan 89 lainnya telah mendaftar untuk bergabung dalam kesepakatan tersebut.

Pembaruan terkini dari indeks harga pangan FAO menunjukkan harga pangan global telah jatuh untuk bulan keenam berturut-turut pada bulan September. Harga sereal juga turun tetapi melonjak pada bulan September di tengah kekhawatiran tentang kelanjutan kesepakatan gandum Laut Hitam setelah November.

Donnellon-May mengatakan, negara-negara Asia-Pasifik yang paling terpukul oleh perkembangan terbaru di Laut Hitam termasuk Indonesia, yang baru-baru ini memesan kargo gandum Ukraina, dan Pakistan, di mana sebuah lembaga pemerintah baru-baru ini membeli sekitar 385.000 ton gandum, kemungkinan dari Rusia dan Ukraina. Laos, Thailand, Malaysia, Sri Lanka dan Bangladesh juga diperkirakan akan tertekan.

PBB dan badan-badan internasional lainnya telah mendesak Rusia untuk menarik kembali keputusannya tentang kesepakatan gandum Laut Hitam.
(fai)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More