Pensiunkan PLTU Batu Bara, Indonesia Didanai AS hingga Bank Dunia
Selasa, 15 November 2022 - 18:45 WIB
NUSA DUA - Indonesia memperoleh dukungan dana dari Amerika Serikat (AS) hingga Bank Dunia (World Bank) untuk mewujudkan transisi energi. Salah satu program yang dijalankan salah satunya memensiunkan pembangkit listrik berbasis batu bara diganti dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kami sangat bersyukur atas dukungan yang terus mengalir dari mitra organisasi internasional kami, termasuk Asian Development Bank (ADB), Climate Investment Fund, dan World Bank untuk transisi energi Indonesia," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers di Media Center G20, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Menurut dia dana tersebut untuk memenuhi ambisi Indonesia dalam mengurangi penggunaan energi batu bara menjadi ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia dalam 6 bulan ke depan akan melakukan perencanaan investasi.
"Rencana ini akan mengoperasionalisasikan target besar bersama dalam pernyataan bersama dengan aksi yang konkret dan kolaboratif," beber dia.
Dia menandaskan proses transisi energi merupakan agenda darurat, sehingga Indonesia akan mempercepat reduksi di emisi sektor tenaga, dan menggeser proyeksi puncak emisi ke depan, mempercepat pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi melalui kemitraan internasional, termasuk melalui transfer pengetahuan dan perkembangan teknologi berkelanjutan.
Indonesia sebelumnya meluncurkan sebuah kemitraan historis dengan para negara-negara dengan pandangan dan pola pikir yang sama, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang, melalui Joint Energy Transition Partnership.
"Kemitraan ini mendukung target iklim Indonesia yang ambisius melalui upaya kolaboratif dan juga investasi terkait oleh para mitra internasional kami, termasuk memobilisasi USD20 miliar pembiayaan publik dan swasta dalam 3-5 tahun ke depan," ujar Luhut.
"Kami sangat bersyukur atas dukungan yang terus mengalir dari mitra organisasi internasional kami, termasuk Asian Development Bank (ADB), Climate Investment Fund, dan World Bank untuk transisi energi Indonesia," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers di Media Center G20, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Menurut dia dana tersebut untuk memenuhi ambisi Indonesia dalam mengurangi penggunaan energi batu bara menjadi ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia dalam 6 bulan ke depan akan melakukan perencanaan investasi.
"Rencana ini akan mengoperasionalisasikan target besar bersama dalam pernyataan bersama dengan aksi yang konkret dan kolaboratif," beber dia.
Dia menandaskan proses transisi energi merupakan agenda darurat, sehingga Indonesia akan mempercepat reduksi di emisi sektor tenaga, dan menggeser proyeksi puncak emisi ke depan, mempercepat pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi melalui kemitraan internasional, termasuk melalui transfer pengetahuan dan perkembangan teknologi berkelanjutan.
Indonesia sebelumnya meluncurkan sebuah kemitraan historis dengan para negara-negara dengan pandangan dan pola pikir yang sama, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang, melalui Joint Energy Transition Partnership.
"Kemitraan ini mendukung target iklim Indonesia yang ambisius melalui upaya kolaboratif dan juga investasi terkait oleh para mitra internasional kami, termasuk memobilisasi USD20 miliar pembiayaan publik dan swasta dalam 3-5 tahun ke depan," ujar Luhut.
(nng)
tulis komentar anda