Pesanan Sepatu Nike hingga Adidas Terjun Bebas, 25.700 Karyawan Kena PHK
Kamis, 17 November 2022 - 10:02 WIB
Menurut Eddy, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Dia menyebut penurunan pesanan juga terjadi di negara-negara pengekspor alas kaki lainnya seperti Vietnam dan China.
Eddy bilang, kedua negara tersebut kini mengajukan kepada pemerintahnya supaya bisa dilakukan pengurangan jam kerja dari yang semula 40 jam kerja per minggu menjadi 25-30 jam.
Dia menyebut beberapa perusahaan sebetulnya juga melakukan langkah tersebut. Bahkan, meminta kepada pemerintah di negara masing-masing supaya memberikan kelonggaran kepada pihaknya agar bisa hanya menggaji karyawannya berdasarkan pro rata jam kerja.
"Kalau bahasa medianya itu, no work no pay. Tapi sebetulnya bukan itu, kita ingin meminta satu kelonggaran pada masa ini untuk bisa mengurangi jam kerja supaya kita tidak melakukan PHK," tuturnya.
Menurut dia, itu adalah jalan keluar yang tak bisa dihindari. Sebab, dia menilai karyawan saat ini tidak bekerja dengan penuh, yakni hanya bekerja setengah hari atau 70% dari biasanya karena total order yang tidak mencukupi.
Di sisi lain, Eddy mengungkapkan, perusahaan pabrik sepatu tidak ingin terus menerus melakukan PHK. Pasalnya, jika ke depan kondisi mulai pulih dan perusahaan membutuhkan karyawan kembali, perusahaan perlu upaya lebih besar untuk merekrut karyawan baru. "Perlu semacam upaya seperti kita merekrut karyawan baru, yang harus memberikan pelatihan dan sebagainya," tutup dia.
(ind)
tulis komentar anda