Bahlil Ungkap 3 Syarat untuk Kejar Target Investasi Rp1.400 Triliun
Rabu, 30 November 2022 - 20:30 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, target investasi di tahun 2023 adalah Rp1.400 triliun. Target itu dibagi-bagi per wilayah investasi.
"Target investasi tahun depan kami sudah jabarkan di angka Rp1.400 triliun. Ini kami sudah bagi-bagi wilayah," kata Bahlil dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2022 di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Bahlil melanjutkan, berdasarkan hasil diskusi dengan perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) seluruh Indonesia, target investasi tahun 2023 bisa tercapai dengan melihat beberapa aspek.
"Mereka (DPMPTSP) menyampaikan bahwa akan bisa tercapai kalau syaratnya satu, stabilitas politik Indonesia harus baik, yang kedua adalah perang Ukraina dan Rusia segera berakhir, yang ketiga adalah ketegangan politik antara China dan Taiwan mudah-mudahan tidak terjadi," jelasnya.
Namun menurutnya, Indonesia masih memiliki secercah harapan untuk tetap bisa mengerjar target investasi jika stabilitas global dalam kondisi baik dan stabilitas dalam negeri juga sama. Jika semua kondisi itu tak stabil, target investasi itu berat untuk dikejar.
"Tapi kalau stabilitas kita kurang bagus, maka mohon maaf, target ini penting untuk kita diskusikan kembali," tandasnya.
"Target investasi tahun depan kami sudah jabarkan di angka Rp1.400 triliun. Ini kami sudah bagi-bagi wilayah," kata Bahlil dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2022 di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Bahlil melanjutkan, berdasarkan hasil diskusi dengan perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) seluruh Indonesia, target investasi tahun 2023 bisa tercapai dengan melihat beberapa aspek.
"Mereka (DPMPTSP) menyampaikan bahwa akan bisa tercapai kalau syaratnya satu, stabilitas politik Indonesia harus baik, yang kedua adalah perang Ukraina dan Rusia segera berakhir, yang ketiga adalah ketegangan politik antara China dan Taiwan mudah-mudahan tidak terjadi," jelasnya.
Namun menurutnya, Indonesia masih memiliki secercah harapan untuk tetap bisa mengerjar target investasi jika stabilitas global dalam kondisi baik dan stabilitas dalam negeri juga sama. Jika semua kondisi itu tak stabil, target investasi itu berat untuk dikejar.
"Tapi kalau stabilitas kita kurang bagus, maka mohon maaf, target ini penting untuk kita diskusikan kembali," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda