Hilirisasi Nikel Jadi Kekuatan Indonesia untuk Mengakselerasi Industri Kendaraan Listrik
Rabu, 07 Desember 2022 - 09:09 WIB
PT Vale Indonesia selaku salah satu pemain veteran dalam industri nikel saat ini telah memasok paling tidak 3% kebutuhan nikel dunia atau setara dengan 2.6 juta ton. Pada tahun 2021, PT Vale Indonesia memproduksi 65,388 ton matte nikel. Matte inilah yang kemudian akan diproses lebih lanjut untuk produk turunan lain yang nilai jualnya bisa lebih besar hingga sepuluh kali lipat dibandingkan nikel mentah.
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, mengatakan bahwa kenaikan harga nikel secara alamiah cenderung membuat produsen nikel ingin langsung menjual ke luar negeri. Tetapi, inisiatif pemerintah melakukan hilirisasi nikel perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah regulasi penambahan nilai tambah baru nikel untuk mendekati battery cell.
Ke depannya, setiap perusahaan industri ekstraktif nikel harus menerapkan kebijakan hilirisasi untuk membantu pemerintah mempercepat visi mendirikan industri kendaraan listrik. Menyambut hal tersebut Febry menambahkan PT Vale Indonesia tentu amat mendukung inisiatif hilirisasi pemerintah.
Perusahaan telah menggelontorkan lebih dari Rp2,3 triliun untuk memperluas potensi sumber mineral Indonesia, menambah blok eksplorasi baru yakni Blok Pomalaa, di Sulawesi Tenggara dan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Semua produk yang diekspor bukan dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah diolah menjadi Mix Hydroxide Precipitate (MHP) dan Ferronikel.
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, mengatakan bahwa kenaikan harga nikel secara alamiah cenderung membuat produsen nikel ingin langsung menjual ke luar negeri. Tetapi, inisiatif pemerintah melakukan hilirisasi nikel perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah regulasi penambahan nilai tambah baru nikel untuk mendekati battery cell.
Ke depannya, setiap perusahaan industri ekstraktif nikel harus menerapkan kebijakan hilirisasi untuk membantu pemerintah mempercepat visi mendirikan industri kendaraan listrik. Menyambut hal tersebut Febry menambahkan PT Vale Indonesia tentu amat mendukung inisiatif hilirisasi pemerintah.
Perusahaan telah menggelontorkan lebih dari Rp2,3 triliun untuk memperluas potensi sumber mineral Indonesia, menambah blok eksplorasi baru yakni Blok Pomalaa, di Sulawesi Tenggara dan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Semua produk yang diekspor bukan dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah diolah menjadi Mix Hydroxide Precipitate (MHP) dan Ferronikel.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda