Surplus Neraca Perdagangan 31 Bulan Belum Sanggup Kerek Rupiah
Kamis, 15 Desember 2022 - 17:02 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 26 poin di level Rp 15.619 atas dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan pada November 2022 menembus angka USD5,16 miliar.
"Jika melihat trennya ke belakang, neraca perdagangan pada periode ini mengalami surplus selama 31 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020," jelas Ibrahim dalam pernyataannya, Kamis (15/12/2022).
Mneurut dia surplus neraca perdagangan terjadi lantaran nilai ekspor masih lebih tinggi dari nilai impor pada bulan tersebut. Adapun nilai ekspor tercatat sebesar USD24,12 miliar dan nilai impor tercatat sebesar USD18,96 miliar. "Sedangkan neraca perdagangan, secara kumulatif dari Januari 2022 hingga November 2022 mencatat total surplus sebesar USD50,59 miliar," ujarnya.
Sementara itu, dolar AS naik setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar setengah persentase poin yang diharapkan secara luas dalam semalam, dan pembuat kebijakan memperkirakan akan membuat kenaikan lebih lanjut serta mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diharapkan sebelumnya. Ibrahim memprediksi perdagangan besok, Jumat (16/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.600 - Rp 15.650.
"Jika melihat trennya ke belakang, neraca perdagangan pada periode ini mengalami surplus selama 31 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020," jelas Ibrahim dalam pernyataannya, Kamis (15/12/2022).
Mneurut dia surplus neraca perdagangan terjadi lantaran nilai ekspor masih lebih tinggi dari nilai impor pada bulan tersebut. Adapun nilai ekspor tercatat sebesar USD24,12 miliar dan nilai impor tercatat sebesar USD18,96 miliar. "Sedangkan neraca perdagangan, secara kumulatif dari Januari 2022 hingga November 2022 mencatat total surplus sebesar USD50,59 miliar," ujarnya.
Sementara itu, dolar AS naik setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar setengah persentase poin yang diharapkan secara luas dalam semalam, dan pembuat kebijakan memperkirakan akan membuat kenaikan lebih lanjut serta mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diharapkan sebelumnya. Ibrahim memprediksi perdagangan besok, Jumat (16/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.600 - Rp 15.650.
(nng)
tulis komentar anda