Jerman Akhirnya Nurut, Uni Eropa Sepakat Batasi Harga Gas ke Konsumen
Selasa, 20 Desember 2022 - 19:57 WIB
JAKARTA - Negara-negara Uni Eropa (UE) sepakat membatasi harga gas grosir ke konsumen yang melonjak untuk melindungi konsumen di seluruh wilayah. Mulai 15 Februari, harga akan dibatasi jika menembus 180 euro per megawatt (MW) jam selama tiga hari berjalan.
Kebijakan tersebut mengikuti perselisihan berminggu-minggu di mana Jerman dan lainnya mencari perlindungan untuk memastikan pembatasan itu akan ditangguhkan jika memiliki konsekuensi negatif. Harga gas telah melonjak karena negara-negara UE mencari cara untuk mengimpor lebih sedikit gas Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Sebelumnya Moskow memasok 40% gas yang digunakan di seluruh blok, tetapi aliran tersebut telah turun tajam sehingga menekan harga pasar. Menteri Industri dan Perdagangan Ceko Jozef Skiela mengatakan UE telah menjalin kesepakatan penting yang melindungi warga dari meroketnya harga energi.
"Sekali lagi, kami telah membuktikan bahwa UE bersatu dan tidak akan membiarkan siapa pun menggunakan energi sebagai senjata," kata dia, dilansir dari BBC, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kremlin Dimitri Peskov menyebut batasan tersebut tidak dapat diterima dan mengatakan itu adalah serangan terhadap harga pasar. Pembatasan terjadi setelah harga patokan Eropa untuk gas alam yang dikirim melalui pipa sempat melonjak menjadi hampir 340 euro per MW jam musim panas ini lebih dari tiga kali lipat dari sekarang.
Itu bersifat sementara dan akan berlangsung selama satu tahun, kata Dewan Eropa. Setelah tutup diaktifkan, gas di seluruh blok harus dijual pada tingkat yang setara atau di bawah harga global gas alam cair (LNG) ditambah 35 euro.
Hal ini akan berlangsung setidaknya selama 20 hari kerja, meskipun batas tersebut dapat dinonaktifkan secara otomatis jika harga turun lagi. Langkah tersebut telah direncanakan selama berbulan-bulan namun negara-negara UE terpecah. Sejumlah negara seperti Prancis dan Spanyol ingin segera menerapkan batasan untuk melindungi konsumen.
Tetapi yang lain termasuk Jerman, Austria dan Denmark khawatir tindakan itu akan menakut-nakuti pemasok gas alam cair (LNG) dari Timur Tengah dan tempat lain. Namun pada akhirnya mendukung batas 180 euro, yang jauh lebih rendah dari batas 275 euro yang awalnya diusulkan oleh Komisi Eropa. Pembatasan tersebut akan mencakup mekanisme penangguhan yang akan dimulai jika pasokan energi terancam atau permintaan mulai melonjak.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memuji kesepakatan tersebut diumumkan di Twitter pada hari Senin. Pada pertemuan baru-baru ini di Brussel, koalisi mayoritas berhasil mematahkan perlawanan terutama dari Jerman. "Ini berarti akhir dari manipulasi pasar oleh Rusia dan Gazprom," kata dia.
Kebijakan tersebut mengikuti perselisihan berminggu-minggu di mana Jerman dan lainnya mencari perlindungan untuk memastikan pembatasan itu akan ditangguhkan jika memiliki konsekuensi negatif. Harga gas telah melonjak karena negara-negara UE mencari cara untuk mengimpor lebih sedikit gas Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Sebelumnya Moskow memasok 40% gas yang digunakan di seluruh blok, tetapi aliran tersebut telah turun tajam sehingga menekan harga pasar. Menteri Industri dan Perdagangan Ceko Jozef Skiela mengatakan UE telah menjalin kesepakatan penting yang melindungi warga dari meroketnya harga energi.
"Sekali lagi, kami telah membuktikan bahwa UE bersatu dan tidak akan membiarkan siapa pun menggunakan energi sebagai senjata," kata dia, dilansir dari BBC, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kremlin Dimitri Peskov menyebut batasan tersebut tidak dapat diterima dan mengatakan itu adalah serangan terhadap harga pasar. Pembatasan terjadi setelah harga patokan Eropa untuk gas alam yang dikirim melalui pipa sempat melonjak menjadi hampir 340 euro per MW jam musim panas ini lebih dari tiga kali lipat dari sekarang.
Itu bersifat sementara dan akan berlangsung selama satu tahun, kata Dewan Eropa. Setelah tutup diaktifkan, gas di seluruh blok harus dijual pada tingkat yang setara atau di bawah harga global gas alam cair (LNG) ditambah 35 euro.
Hal ini akan berlangsung setidaknya selama 20 hari kerja, meskipun batas tersebut dapat dinonaktifkan secara otomatis jika harga turun lagi. Langkah tersebut telah direncanakan selama berbulan-bulan namun negara-negara UE terpecah. Sejumlah negara seperti Prancis dan Spanyol ingin segera menerapkan batasan untuk melindungi konsumen.
Tetapi yang lain termasuk Jerman, Austria dan Denmark khawatir tindakan itu akan menakut-nakuti pemasok gas alam cair (LNG) dari Timur Tengah dan tempat lain. Namun pada akhirnya mendukung batas 180 euro, yang jauh lebih rendah dari batas 275 euro yang awalnya diusulkan oleh Komisi Eropa. Pembatasan tersebut akan mencakup mekanisme penangguhan yang akan dimulai jika pasokan energi terancam atau permintaan mulai melonjak.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memuji kesepakatan tersebut diumumkan di Twitter pada hari Senin. Pada pertemuan baru-baru ini di Brussel, koalisi mayoritas berhasil mematahkan perlawanan terutama dari Jerman. "Ini berarti akhir dari manipulasi pasar oleh Rusia dan Gazprom," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda