Jelang Pergantian Tahun, Pengembang Pasang Target Optimistis di 2023
Senin, 26 Desember 2022 - 18:21 WIB
JAKARTA - Salah satu pengembang properti , Citraswarna, optimistis menyongsong pergantian tahun 2022 ke 2023. Property developer yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat, ini memproyeksikan kinerja bisnis tahun depan bakal meningkat hingga 60%.
Proyeksi itu mengacu pada pencapaian sebelumnya, di sepanjang 2022 perseroan mampu membukukan peningkatan bisnis di atas 50%. President Director Citra Swarna Group Ir. Victor mengungkapkan, di tengah pandemi yang masih menghantui dunia usaha, pihaknya mampu memacu kinerja perseroan hingga mencapai performa bisnis cukup ciamik.
"Meski dalam kondisi penuh tantangan, kami tak sekedar bertahan tapi juga mampu melampaui target kinerja bisnis. Bagi kami, capaian itu merupakan prestasi yang cukup membanggakan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/12/2022).
Pencapaian tersebut, lanjut Victor, menambah kepercayaan diri untuk memasang target bisnis yang lebih tinggi di tahun depan. Apalagi, saat ini perseroaan tengah mempersiapkan pengembangan dua proyek properti baru skala besar di luar wilayah Karawang, Jawa Barat.
"Hingga sekarang kami punya empat proyek kawasan perumahan yang masih berjalan. Jadi, peningkatan bisnis dari sekitar 52% ke 60%, bukan sesuatu yang mustahil untuk kami capai di 2023," cetusnya.
Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar menjelaskan, sepanjang 2022 perseroran mampu membukukan penjualan sebanyak 1.500 unit rumah dari empat proyek yang dikembangkan perseroan di Bekasi, Karawang, dan Tangerang, Banten. "Kami meyakini, kehadiran dua proyek baru di tahun depan tentu akan memperbesar peluang untuk mencapai peningakatan bisnis perseroan," kata Yanti, sapaan akrabnya.
Optimisme bisnis Citra Swarna Group pada tahun depan memang cukup beralasan. Selain kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,4%, kebutuhan masyarakat akan properti terutama hunian juga terbilang masih tinggi. Ini seiring dengan backlog (kesenjangan antara supply dan kebutuhan hunian) yang masih menganga di angka 12,7 juta per tahun 2022.
Menurut Yanti, hingga saat ini segmentasi pasar properti terutama residensial terbesar di Tanah Air masih berasal dari golongan masyarakat menengah. Buktinya, dari total rumah yang terjual itu mayoritas menyasar segmen pasar menengah, khususnya keluarga muda dan generasi milenial dengan kisaran harga Rp500 jutaan per unit.
Proyeksi itu mengacu pada pencapaian sebelumnya, di sepanjang 2022 perseroan mampu membukukan peningkatan bisnis di atas 50%. President Director Citra Swarna Group Ir. Victor mengungkapkan, di tengah pandemi yang masih menghantui dunia usaha, pihaknya mampu memacu kinerja perseroan hingga mencapai performa bisnis cukup ciamik.
"Meski dalam kondisi penuh tantangan, kami tak sekedar bertahan tapi juga mampu melampaui target kinerja bisnis. Bagi kami, capaian itu merupakan prestasi yang cukup membanggakan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/12/2022).
Pencapaian tersebut, lanjut Victor, menambah kepercayaan diri untuk memasang target bisnis yang lebih tinggi di tahun depan. Apalagi, saat ini perseroaan tengah mempersiapkan pengembangan dua proyek properti baru skala besar di luar wilayah Karawang, Jawa Barat.
"Hingga sekarang kami punya empat proyek kawasan perumahan yang masih berjalan. Jadi, peningkatan bisnis dari sekitar 52% ke 60%, bukan sesuatu yang mustahil untuk kami capai di 2023," cetusnya.
Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar menjelaskan, sepanjang 2022 perseroran mampu membukukan penjualan sebanyak 1.500 unit rumah dari empat proyek yang dikembangkan perseroan di Bekasi, Karawang, dan Tangerang, Banten. "Kami meyakini, kehadiran dua proyek baru di tahun depan tentu akan memperbesar peluang untuk mencapai peningakatan bisnis perseroan," kata Yanti, sapaan akrabnya.
Optimisme bisnis Citra Swarna Group pada tahun depan memang cukup beralasan. Selain kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,4%, kebutuhan masyarakat akan properti terutama hunian juga terbilang masih tinggi. Ini seiring dengan backlog (kesenjangan antara supply dan kebutuhan hunian) yang masih menganga di angka 12,7 juta per tahun 2022.
Menurut Yanti, hingga saat ini segmentasi pasar properti terutama residensial terbesar di Tanah Air masih berasal dari golongan masyarakat menengah. Buktinya, dari total rumah yang terjual itu mayoritas menyasar segmen pasar menengah, khususnya keluarga muda dan generasi milenial dengan kisaran harga Rp500 jutaan per unit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda