Profil Wilmar Group Indonesia: Produsen Top Minyak Goreng dengan Kebun Sawit Terluas

Jum'at, 20 Januari 2023 - 17:49 WIB
loading...
Profil Wilmar Group Indonesia: Produsen Top Minyak Goreng dengan Kebun Sawit Terluas
Wilmar Group yang dikenal sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia di sektor perkebunan sawit. Produk minyak goreng milik Wilmar yang sudah banyak dikenal masyarakat yakni Sania dan Fortune. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kasus kartel minyak goreng terus bergulir menyusul kelangkaan yang terjadi pada Januari 2021 hingga Maret 2022 lalu. PT Wilmar Group menjadi sorotan usai salah satu komisarisnya terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) .

Saat itu Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam keterangan persnya mengungkapkan, MPT merupakan salah satu dari 4 tersangka yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya.



PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan anak perusahaan Wilmar Group yang dikenal sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia di sektor perkebunan sawit . Perusahaan bidang industri perkebunan ini merupakan Group terkemuka dalam pengolahan dan bisnis global terbesar untuk palm oil dan lauric oil.

Produk minyak goreng milik Wilmar yang sudah banyak dikenal masyarakat yakni Sania dan Fortune. Tak hanya itu, produk minyak goreng yang juga produksi Wilmar seperti Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun, Goldie, Siip, dan Sovia.

Pusat produksi dibangun di berbagai negara, dengan produk Wilmar Group juga tersebar ke belahan dunia. PT Wilmar Nabati Indonesia mengoperasikan sekitar 160 pabrik dan mempekerjakan sekitar 67.000 karyawan yang ada di lebih dari 20 negara. Namun, produksinya fokus di Indonesia, Malaysia, China, India dan Eropa.



Untuk Wilmar, perusahaan ini memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektare per 31 Desember 2020. Dari jumlah tersebut, sekitar 65% kebun sawit Wilmar berada di Indonesia, 26% di Malaysia Timur dan 9% di Afrika. Wilmar juga memiliki perkebunan di Uganda dan Afrika Barat seluas sekitar 46.000 hektar.

“Di Indonesia, perkebunan kami berlokasi di Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah (wilayah selatan) sedangkan di Malaysia, mereka berlokasi di negara bagian Sabah dan Sarawak,” tulis laman resmi perusahaan, dikutip pada Jumat (20/1/2022).

Wilmar Group berawal dari kolaborasi dua pengusaha Indonesia dan Singapura yang mendirikan perusahaan pada tahun 1991. Martua Sitorus merintisnya bersama pengusaha asal Singapura Kuok Khoon Hong alias William yang sempat menjadi partner bisnisnya pada 1991. Nama Wilmar pun didapatkan dari akronim nama keduanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5034 seconds (0.1#10.140)