Bangun Pabrik Tembakau Bebas Asap, HMSP Berkontribusi terhadap Investasi di Jawa Barat
loading...
A
A
A
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh manajemen dan karyawan Sampoerna atas peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap,” ujarnya.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir 110 tahun, HMPS berharap dapat terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan serta dampak ekonomi bagi mata rantai dan ekosistem industri tembakau nasional secara keseluruhan.
Vassilis mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia yang terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Selain membangun pabrik, kata Vassilis, Sampoerna terus berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor.
“Investasi jangka panjang Sampoerna yang merupakan bagian dari PMI ini merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri,” papar Vassilis.
Vassilis menjelaskan, produk tembakau inovatif bebas asap dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dengan pendekatan pengurangan bahaya. Produk yang dihadirkan merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa.
Dia menjelaskan selama lebih dari 1 dekade, PMI telah berinvestasi lebih dari US$9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.
Salah satu produk tersebut ialah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS. Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau atau tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
“IQOS menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Proses pemanasan berlangsung maksimal 350 derajat celsius. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap,” katanya.
“Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok,” imbuh Vassilis.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir 110 tahun, HMPS berharap dapat terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan serta dampak ekonomi bagi mata rantai dan ekosistem industri tembakau nasional secara keseluruhan.
Vassilis mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia yang terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Selain membangun pabrik, kata Vassilis, Sampoerna terus berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor.
“Investasi jangka panjang Sampoerna yang merupakan bagian dari PMI ini merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri,” papar Vassilis.
Vassilis menjelaskan, produk tembakau inovatif bebas asap dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dengan pendekatan pengurangan bahaya. Produk yang dihadirkan merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa.
Dia menjelaskan selama lebih dari 1 dekade, PMI telah berinvestasi lebih dari US$9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.
Salah satu produk tersebut ialah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS. Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau atau tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
“IQOS menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Proses pemanasan berlangsung maksimal 350 derajat celsius. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap,” katanya.
“Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok,” imbuh Vassilis.