Ganjar Puji Kades Blora Soal Cara Menurunkan Kemiskinan
loading...
A
A
A
BLORA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus berupaya mempercepat penurunan angka kemiskinan. Seperti di Blora, jumlah penduduk miskin pada 2022 sebanyak 99.830 jiwa.
Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berjumlah 107.050 jiwa. Lalu kemiskinan di Kabupaten Rembang juga turun dari tahun 2021 semula 101.400 jiwa, menjadi 94.56 jiwa pada tahun 2022.
Turunnya jumlah warga miskin, tak lepas dari intervensi Pemprov Jawa Tengah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem bersama bupati dan wali kota, camat sampai kepala desa (kades). Salah satunya program Bapak Asuh yang digalakkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada pada para kades.
Ganjar yang memimpin rapat koordinasi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang. Ganjar mendorong para kades untuk mengasuh, memantau dan mendampingi minimal 5 anak dengan resiko stunting tinggi di level desa.
"Menarik sekali tadi soal itu (Bapak Asuh) karena perintahnya dari kabupaten, apakah di Blora atau di Rembang, kades-kadesnya ternyata menjadi bapak asuh, itu menarik," ujar Ganjar melalui pernyataannya, rapat koordinasi pengentasan kemiskinan, di Balai Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jumat (27/1/2023).
Berdasarkan data terakhir yang dikumpulkan Pemprov Jawa Tengah, jumlah individu berisiko stunting di Kabupaten Blora yakni sebanyak 4.353 orang dan Kabupaten Rembang 3.705 orang. Angka stunting itu pun menjadi indikator tertinggi kemiskinan ekstrem dibanding indikator lain.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, kepala desa saat ini menjadi garda terdepan dalam membantu pengentasan kemiskinan ekstrem untuk mencapai target angka 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
Ganjar pun menyebutkan, program Bapak Asuh yang sedang digenjot kepada para kades diharapkan dapat menekan jumlah anak stunting, sehingga angka kemiskinan di seluruh daerah Jawa Tengah bisa terus menurun secara signifikan.
"Maka tadi ditanya, berapa anak yang kamu asuh, saya mengasuh dua keluarga, ada yang tiga keluarga, ini pola gotong royong yang sangat bagus sekali," ucap Ganjar.
Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berjumlah 107.050 jiwa. Lalu kemiskinan di Kabupaten Rembang juga turun dari tahun 2021 semula 101.400 jiwa, menjadi 94.56 jiwa pada tahun 2022.
Turunnya jumlah warga miskin, tak lepas dari intervensi Pemprov Jawa Tengah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem bersama bupati dan wali kota, camat sampai kepala desa (kades). Salah satunya program Bapak Asuh yang digalakkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada pada para kades.
Ganjar yang memimpin rapat koordinasi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang. Ganjar mendorong para kades untuk mengasuh, memantau dan mendampingi minimal 5 anak dengan resiko stunting tinggi di level desa.
"Menarik sekali tadi soal itu (Bapak Asuh) karena perintahnya dari kabupaten, apakah di Blora atau di Rembang, kades-kadesnya ternyata menjadi bapak asuh, itu menarik," ujar Ganjar melalui pernyataannya, rapat koordinasi pengentasan kemiskinan, di Balai Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jumat (27/1/2023).
Berdasarkan data terakhir yang dikumpulkan Pemprov Jawa Tengah, jumlah individu berisiko stunting di Kabupaten Blora yakni sebanyak 4.353 orang dan Kabupaten Rembang 3.705 orang. Angka stunting itu pun menjadi indikator tertinggi kemiskinan ekstrem dibanding indikator lain.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, kepala desa saat ini menjadi garda terdepan dalam membantu pengentasan kemiskinan ekstrem untuk mencapai target angka 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
Ganjar pun menyebutkan, program Bapak Asuh yang sedang digenjot kepada para kades diharapkan dapat menekan jumlah anak stunting, sehingga angka kemiskinan di seluruh daerah Jawa Tengah bisa terus menurun secara signifikan.
"Maka tadi ditanya, berapa anak yang kamu asuh, saya mengasuh dua keluarga, ada yang tiga keluarga, ini pola gotong royong yang sangat bagus sekali," ucap Ganjar.