Simak! Perbandingan Biaya Haji 2023 Indonesia dengan Malaysia, Murah Mana?
loading...
A
A
A
Mengutip laman resmi Lembaga Tabungan Haji Malaysia (tabunghaji.gov.my), kerajaan Arab Saudi pada musim haji tahun ini memutuskan untuk memberi kuota penuh kepada Malaysia, yaitu sebanyak 31.600 jamaah.
Terkait besaran biaya haji, secara umum besaran total ongkos biaya haji di Malaysia tak terpaut jauh dengan BPIH Indonesia, yaitu 28.632 ringgit atau sekitar Rp101 juta.
Jika merujuk skema skema usulan BPIH RI tahun 2023 di angka Rp98,89 juta, maka ongkos haji Malaysia hampir 2% lebih mahal dari Indonesia.
Meski begitu, besaran biaya yang dibayarkan langsung oleh calon jamaan haji Malaysia jauh lebih kecil. Pasalnya, Bantuan Kewangan Haji alias nilai manfaat yang diberikan mencapai lebih dari 50%.
Sebagai catatan, pemerintah negeri jiran menetapkan biaya haji per jamaah dalam dua kelompok yaitu B40 (bottom40) atau masyarakat dengan pendapatan 40% terbawah dan kelompok Non-B40 untuk selebihnya.
Untuk kelompok B40, biaya yang dibayarkan langsung oleh jamaah haji adalah sebesar 10.980 ringgit atau setara Rp38,74 juta. Artinya, kelompok ini menerima bantuan sekitar 62% atau sekitar Rp62,3 juta. Biaya haji ini juga tidak terlalu jauh berbeda dibanding biaya haji 2021 yang berkisar Rp39 juta.
Sedangkan untuk kelompok non-B40, tahun ini harus membayar 12.980 ringgit atau sekira Rp45,8 juta. Artinya, golongan ini menikmati bantuan 55% atau sekitar Rp55,2 juta.
Besaran biaya haji tersebut digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan calon jamaah haji, mulai dari biaya penerbangan, transportasi, penginapan di Mekah dan Madinah, makan dan minum, serta pembayaran ke pihak berwenang Arab Saudi.
Lantas bagaimana dengan negara tetangga lainnya seperti Singapura? Untuk musim haji tahun ini, Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota sebanyak 900 orang bagi jamaah haji Singapura.
Terkait besaran biaya haji, secara umum besaran total ongkos biaya haji di Malaysia tak terpaut jauh dengan BPIH Indonesia, yaitu 28.632 ringgit atau sekitar Rp101 juta.
Jika merujuk skema skema usulan BPIH RI tahun 2023 di angka Rp98,89 juta, maka ongkos haji Malaysia hampir 2% lebih mahal dari Indonesia.
Meski begitu, besaran biaya yang dibayarkan langsung oleh calon jamaan haji Malaysia jauh lebih kecil. Pasalnya, Bantuan Kewangan Haji alias nilai manfaat yang diberikan mencapai lebih dari 50%.
Sebagai catatan, pemerintah negeri jiran menetapkan biaya haji per jamaah dalam dua kelompok yaitu B40 (bottom40) atau masyarakat dengan pendapatan 40% terbawah dan kelompok Non-B40 untuk selebihnya.
Untuk kelompok B40, biaya yang dibayarkan langsung oleh jamaah haji adalah sebesar 10.980 ringgit atau setara Rp38,74 juta. Artinya, kelompok ini menerima bantuan sekitar 62% atau sekitar Rp62,3 juta. Biaya haji ini juga tidak terlalu jauh berbeda dibanding biaya haji 2021 yang berkisar Rp39 juta.
Sedangkan untuk kelompok non-B40, tahun ini harus membayar 12.980 ringgit atau sekira Rp45,8 juta. Artinya, golongan ini menikmati bantuan 55% atau sekitar Rp55,2 juta.
Besaran biaya haji tersebut digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan calon jamaah haji, mulai dari biaya penerbangan, transportasi, penginapan di Mekah dan Madinah, makan dan minum, serta pembayaran ke pihak berwenang Arab Saudi.
Lantas bagaimana dengan negara tetangga lainnya seperti Singapura? Untuk musim haji tahun ini, Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota sebanyak 900 orang bagi jamaah haji Singapura.