Krisis Real Estate China Belum Berakhir, IMF Beri Peringatan
loading...
A
A
A
Dia juga menyerukan langkah-langkah tambahan untuk mengatasi stok besar apartemen yang belum selesai.
"Jika tidak, sektor ini akan terus merosot dan tetap menjadi risiko dan juga perlunya membatasi rumah tangga yang terlalu banyak terpapar ke sektor properti. Mereka menahan uang tunai dan tabungan untuk menjadi efek negatif bagi pemulihan ekonomi yang lebih luas," katanya.
Helbling menolak menyebutkan jangka waktu tertentu di mana sampai kapan pihak berwenang perlu bertindak sebelum situasinya menjadi jauh lebih buruk. "Semakin cepat Anda mengatasi risiko penurunan, semakin baik," ucapnya.
China Bilang Bukan Krisis
Analisis IMF adalah bagian dari laporan terbaru organisasi itu tentang China, setelah diskusi tahunan dengan pejabat China yang berakhir pada November.
Sementara itu para pejabat menolak penilaian real estat versu IMF, menurut sebuah pernyataan dalam laporan IMF oleh Direktur eksekutif untuk Republik Rakyat Tiongkok, Zhengxin Zhang dan Penasihat senior direktur eksekutif, Xuefei Bai tertanggal 12 Januari.
Pasar properti China umumnya beroperasi dengan lancar dan "tidak berada dalam situasi 'krisis'," kata pernyataan itu. Disebut juga bahwa situasi sektor properti China saat ini sebagai "evolusi alami dari 'deleveraging dan destocking' dalam beberapa tahun terakhir."
"Risiko terkait bersifat lokal dan hanya menyangkut perusahaan individu, dan dampaknya terhadap seluruh dunia relatif kecil," kata perwakilan bank sentral.
Ke depan, pihak China mengatakan, mereka akan bekerja untuk memastikan penyerahan apartemen yang sudah selesai, dan menggabungkan pengembang.
Pengembang properti China seperti Country Garden, Longfor dan R&F Properties telah merasakan efeknya, dimana saham mereka jatuh hampir dua kali lipat atau lebih selama 60 hari perdagangan terakhir atau sekitar tiga bulan, menurut Wind Information.
"Jika tidak, sektor ini akan terus merosot dan tetap menjadi risiko dan juga perlunya membatasi rumah tangga yang terlalu banyak terpapar ke sektor properti. Mereka menahan uang tunai dan tabungan untuk menjadi efek negatif bagi pemulihan ekonomi yang lebih luas," katanya.
Helbling menolak menyebutkan jangka waktu tertentu di mana sampai kapan pihak berwenang perlu bertindak sebelum situasinya menjadi jauh lebih buruk. "Semakin cepat Anda mengatasi risiko penurunan, semakin baik," ucapnya.
China Bilang Bukan Krisis
Analisis IMF adalah bagian dari laporan terbaru organisasi itu tentang China, setelah diskusi tahunan dengan pejabat China yang berakhir pada November.
Sementara itu para pejabat menolak penilaian real estat versu IMF, menurut sebuah pernyataan dalam laporan IMF oleh Direktur eksekutif untuk Republik Rakyat Tiongkok, Zhengxin Zhang dan Penasihat senior direktur eksekutif, Xuefei Bai tertanggal 12 Januari.
Pasar properti China umumnya beroperasi dengan lancar dan "tidak berada dalam situasi 'krisis'," kata pernyataan itu. Disebut juga bahwa situasi sektor properti China saat ini sebagai "evolusi alami dari 'deleveraging dan destocking' dalam beberapa tahun terakhir."
"Risiko terkait bersifat lokal dan hanya menyangkut perusahaan individu, dan dampaknya terhadap seluruh dunia relatif kecil," kata perwakilan bank sentral.
Ke depan, pihak China mengatakan, mereka akan bekerja untuk memastikan penyerahan apartemen yang sudah selesai, dan menggabungkan pengembang.
Pengembang properti China seperti Country Garden, Longfor dan R&F Properties telah merasakan efeknya, dimana saham mereka jatuh hampir dua kali lipat atau lebih selama 60 hari perdagangan terakhir atau sekitar tiga bulan, menurut Wind Information.