Krisis Real Estate China Belum Berakhir, IMF Beri Peringatan

Senin, 06 Februari 2023 - 15:34 WIB
loading...
A A A
Tetapi perdagangan saham raksasa properti, Evergrande, Shimao dan Sunac telah dihentikan sejak Maret 2022. Laporan IMF menunjukkan bahwa sebagian besar investor di obligasi pengembang China telah terpengaruh.

"Pada November 2022, pengembang yang gagal bayar atau berpotensi gagal bayar — dengan harga obligasi rata-rata di bawah 40 persen dari nilai nominal — mewakili 38 persen dari pangsa pasar perusahaan tahun 2020 dengan harga obligasi yang tersedia," ungkap laporan itu.

"Kontraksi sektor ini juga menyebabkan tekanan di pemerintah daerah. Penurunan pendapatan penjualan tanah telah mengurangi kapasitas fiskal mereka," terangnya.

IMF sempat menaikkan ekspektasi pertumbuhan global untuk tahun ini karena pertumbuhan yang lebih baik dari proyeksi negara-negara besar dari akhir tahun lalu. Melunaknya tekanan inflasi dan berakhirnya pengendalian Covid China jadi sinyal positif.

Prediksi ekonomi dunia tumbuh 2,9% atau 0,2 poin persentase lebih baik dari yang diantisipasi pada bulan Oktober. Tapi itu masih melambat dari pertumbuhan 3,4% pada tahun 2022. Untuk China, IMF memproyeksikan pertumbuhan 5,2% tahun ini, lebih cepat dari laju 3% pada 2022.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2202 seconds (0.1#10.140)