Jelang 1 Tahun Perang Rusia Ukraina: Rusaknya Hubungan Gas Moskow dan Eropa yang Tak Mungkin Pulih
loading...
A
A
A
KESEPAKATAN ABAD KE-20
Untuk diketahui bahwa Putin telah berusaha untuk mendiversifikasi pasar gas Rusia jauh sebelum tahun lalu, tetapi kebijakan tersebut masih mencari momentum. Pada bulan Oktober, ia memperdebatkan gagasan tentang pusat gas di Turki untuk mengalihkan aliran gas Rusia dari Laut Baltik dan Eropa Barat Laut.
Rusia juga berupaya meningkatkan penjualan gas pipanya ke China, konsumen energi terbesar di dunia dan pembeli utama minyak mentah, gas alam cair (LNG) hingga batu bara.
Pasokan dimulai melalui pembangunan Power of Siberia Pipeline pada akhir 2019 dan Rusia bertujuan untuk meningkatkan ekspor tahunan menjadi sekitar 38 bcm mulai 2025.
Moskow juga memiliki perjanjian dengan Beijing untuk 10 bcm per tahun dari pipa yang belum dibangun dari pulau Pasifik Sakhalin. Secara bersamaan Rusia juga sedang mengembangkan rencana untuk Power of Siberia 2 dari Siberia Barat, yang secara teori dapat memasok tambahan 50 bcm per tahun ke China.
Apakah hubungan itu bisa sama menguntungkannya dengan satu dekade memasok gas ke Eropa masih harus dilihat dan dibuktikan.
Aset terpenting Gazprom terletak di Siberia Barat dan wilayah Yamal Arktik yang lebih luas, tempat kota Novy Yengoy dengan 100.000 orang. Dimana mereka yang merayakan ulang tahunnya yang ke-50 pada tahun 2025, menampung pekerja musiman di blok utilitarian bertingkat tinggi.
Salah satu ladang di daerah tundra, sekitar 3.500 kilometer (2.175 mil) timur laut Moskow, tempat mereka bekerja adalah Urengoy.
Setelah penemuan lapangan, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia pada tahun 1966, Politbiro Soviet memulai pembicaraan dengan Jerman Barat tentang pertukaran gas dengan pipa, karena Rusia saat itu tidak memiliki teknologi produksi.
Perjanjian yang dihasilkan dijuluki "kontrak abad ini" diselesaikan pada tahun 1970 setelah Menteri Luar Negeri Soviet saat itu Andrei Gromyko, yang dijuluki "Tuan Nyet" di Barat karena pendekatannya yang tanpa kompromi, mengatakan "da" soal kesepakatan gas-untuk-pipa, yang melibatkan pasokan alat berat untuk Moskow serta gas untuk Eropa.
Untuk diketahui bahwa Putin telah berusaha untuk mendiversifikasi pasar gas Rusia jauh sebelum tahun lalu, tetapi kebijakan tersebut masih mencari momentum. Pada bulan Oktober, ia memperdebatkan gagasan tentang pusat gas di Turki untuk mengalihkan aliran gas Rusia dari Laut Baltik dan Eropa Barat Laut.
Rusia juga berupaya meningkatkan penjualan gas pipanya ke China, konsumen energi terbesar di dunia dan pembeli utama minyak mentah, gas alam cair (LNG) hingga batu bara.
Pasokan dimulai melalui pembangunan Power of Siberia Pipeline pada akhir 2019 dan Rusia bertujuan untuk meningkatkan ekspor tahunan menjadi sekitar 38 bcm mulai 2025.
Moskow juga memiliki perjanjian dengan Beijing untuk 10 bcm per tahun dari pipa yang belum dibangun dari pulau Pasifik Sakhalin. Secara bersamaan Rusia juga sedang mengembangkan rencana untuk Power of Siberia 2 dari Siberia Barat, yang secara teori dapat memasok tambahan 50 bcm per tahun ke China.
Apakah hubungan itu bisa sama menguntungkannya dengan satu dekade memasok gas ke Eropa masih harus dilihat dan dibuktikan.
Aset terpenting Gazprom terletak di Siberia Barat dan wilayah Yamal Arktik yang lebih luas, tempat kota Novy Yengoy dengan 100.000 orang. Dimana mereka yang merayakan ulang tahunnya yang ke-50 pada tahun 2025, menampung pekerja musiman di blok utilitarian bertingkat tinggi.
Salah satu ladang di daerah tundra, sekitar 3.500 kilometer (2.175 mil) timur laut Moskow, tempat mereka bekerja adalah Urengoy.
Setelah penemuan lapangan, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia pada tahun 1966, Politbiro Soviet memulai pembicaraan dengan Jerman Barat tentang pertukaran gas dengan pipa, karena Rusia saat itu tidak memiliki teknologi produksi.
Perjanjian yang dihasilkan dijuluki "kontrak abad ini" diselesaikan pada tahun 1970 setelah Menteri Luar Negeri Soviet saat itu Andrei Gromyko, yang dijuluki "Tuan Nyet" di Barat karena pendekatannya yang tanpa kompromi, mengatakan "da" soal kesepakatan gas-untuk-pipa, yang melibatkan pasokan alat berat untuk Moskow serta gas untuk Eropa.