Jelang 1 Tahun Perang Rusia Ukraina: Rusaknya Hubungan Gas Moskow dan Eropa yang Tak Mungkin Pulih
loading...
A
A
A
"Chernomyrdin tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk memasukkan hidungnya ke Gazprom. Itu adalah negara bagian dalam suatu negara bagian, dan tetap demikian sampai batas tertentu," kata Shafranik.
Sejak operasi militer ke Ukraina dimulai pada 24 Februari tahun lalu, lebih sedikit informasi yang tersedia. Seperti banyak perusahaan Rusia, Gazprom berhenti mengungkapkan rincian hasil keuangannya.
Menurut perkiraan Reuters, berdasarkan biaya ekspor dan data volume ekspor, pendapatan Gazprom dari penjualan luar negeri sekitar USD3,4 miliar pada Januari atau turun dari USD6,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Angka-angka tersebut yang dikombinasikan dengan perkiraan ekspor dan harga gas rata-rata, menyiratkan pendapatan ekspor Gazprom diproyeksi hampir berkurang setengahnya tahun ini. Hal itu memperlebar defisit anggaran USD25 miliar yang diposting Rusia pada Januari.
Sebelumnya ekspor gas alam perusahaan tahun lalu hampir setengahnya mencapai titik terendah pasca-Soviet dan tren penurunan terus berlanjut tahun ini. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperkirakan, Rusia sudah memotong 80% pasokan gas ke UE (Uni Eropa) dalam delapan bulan setelah konflik dimulai di Ukraina.
Akibatnya, Rusia hanya memasok sekitar 7,5% dari kebutuhan gas Eropa Barat pada akhir tahun lalu, dibandingkan dengan sekitar 40% pada tahun 2021. Sebelum konflik, Rusia optimistis untuk menjual lebih banyak ke Eropa.
Kepala unit ekspor Gazprom, Elena Burmistrova mengatakan, dalam sebuah acara industri di Wina pada tahun 2019 bahwa rekor ekspor tertinggi perusahaan di luar Uni Soviet lebih dari 200 miliar meter kubik (bcm) yang dicapai pada tahun 2018 adalah "kenyataan baru". Sementara tahun lalu, totalnya hanya di atas 100 bcm.
Disamping itu kapasitas pengangkutan Rusia mengalami kerusakan tahun lalu setelah ledakan misterius di Laut Baltik di pipa Nord Stream dari Rusia ke Jerman. Rusia dan Barat saling menyalahkan atas ledakan itu.
Reporter AS pemenang Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh dalam sebuah blog mengatakan, Amerika Serikat bertanggung jawab, lalu disanggah yang menurut Amerika Serikat 'sepenuhnya salah'.
Washington telah lama mengkritik kebijakan Jerman yang bergantung pada energi Rusia, yang hingga tahun lalu, Berlin mengatakan sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan.
Sejak operasi militer ke Ukraina dimulai pada 24 Februari tahun lalu, lebih sedikit informasi yang tersedia. Seperti banyak perusahaan Rusia, Gazprom berhenti mengungkapkan rincian hasil keuangannya.
Menurut perkiraan Reuters, berdasarkan biaya ekspor dan data volume ekspor, pendapatan Gazprom dari penjualan luar negeri sekitar USD3,4 miliar pada Januari atau turun dari USD6,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Angka-angka tersebut yang dikombinasikan dengan perkiraan ekspor dan harga gas rata-rata, menyiratkan pendapatan ekspor Gazprom diproyeksi hampir berkurang setengahnya tahun ini. Hal itu memperlebar defisit anggaran USD25 miliar yang diposting Rusia pada Januari.
Sebelumnya ekspor gas alam perusahaan tahun lalu hampir setengahnya mencapai titik terendah pasca-Soviet dan tren penurunan terus berlanjut tahun ini. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperkirakan, Rusia sudah memotong 80% pasokan gas ke UE (Uni Eropa) dalam delapan bulan setelah konflik dimulai di Ukraina.
Akibatnya, Rusia hanya memasok sekitar 7,5% dari kebutuhan gas Eropa Barat pada akhir tahun lalu, dibandingkan dengan sekitar 40% pada tahun 2021. Sebelum konflik, Rusia optimistis untuk menjual lebih banyak ke Eropa.
Kepala unit ekspor Gazprom, Elena Burmistrova mengatakan, dalam sebuah acara industri di Wina pada tahun 2019 bahwa rekor ekspor tertinggi perusahaan di luar Uni Soviet lebih dari 200 miliar meter kubik (bcm) yang dicapai pada tahun 2018 adalah "kenyataan baru". Sementara tahun lalu, totalnya hanya di atas 100 bcm.
Disamping itu kapasitas pengangkutan Rusia mengalami kerusakan tahun lalu setelah ledakan misterius di Laut Baltik di pipa Nord Stream dari Rusia ke Jerman. Rusia dan Barat saling menyalahkan atas ledakan itu.
Reporter AS pemenang Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh dalam sebuah blog mengatakan, Amerika Serikat bertanggung jawab, lalu disanggah yang menurut Amerika Serikat 'sepenuhnya salah'.
Washington telah lama mengkritik kebijakan Jerman yang bergantung pada energi Rusia, yang hingga tahun lalu, Berlin mengatakan sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan.