Jelang 1 Tahun Perang Rusia Ukraina: Rusaknya Hubungan Gas Moskow dan Eropa yang Tak Mungkin Pulih

Selasa, 21 Februari 2023 - 08:34 WIB
loading...
A A A
Moskow juga memiliki perjanjian dengan Beijing untuk 10 bcm per tahun dari pipa yang belum dibangun dari pulau Pasifik Sakhalin. Secara bersamaan Rusia juga sedang mengembangkan rencana untuk Power of Siberia 2 dari Siberia Barat, yang secara teori dapat memasok tambahan 50 bcm per tahun ke China.

Apakah hubungan itu bisa sama menguntungkannya dengan satu dekade memasok gas ke Eropa masih harus dilihat dan dibuktikan.

Aset terpenting Gazprom terletak di Siberia Barat dan wilayah Yamal Arktik yang lebih luas, tempat kota Novy Yengoy dengan 100.000 orang. Dimana mereka yang merayakan ulang tahunnya yang ke-50 pada tahun 2025, menampung pekerja musiman di blok utilitarian bertingkat tinggi.

Salah satu ladang di daerah tundra, sekitar 3.500 kilometer (2.175 mil) timur laut Moskow, tempat mereka bekerja adalah Urengoy.

Setelah penemuan lapangan, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia pada tahun 1966, Politbiro Soviet memulai pembicaraan dengan Jerman Barat tentang pertukaran gas dengan pipa, karena Rusia saat itu tidak memiliki teknologi produksi.

Perjanjian yang dihasilkan dijuluki "kontrak abad ini" diselesaikan pada tahun 1970 setelah Menteri Luar Negeri Soviet saat itu Andrei Gromyko, yang dijuluki "Tuan Nyet" di Barat karena pendekatannya yang tanpa kompromi, mengatakan "da" soal kesepakatan gas-untuk-pipa, yang melibatkan pasokan alat berat untuk Moskow serta gas untuk Eropa.

Kesepakatan pasokan 20 tahun bernilai sekitar USD30 miliar dengan harga gas saat ini.

Ini berarti bahwa selama beberapa dekade, Eropa dan terutama Jerman, mendapat manfaat dari kontrak jangka panjang yang relatif murah, dan mengandalkan gas alam Rusia, atau metana, untuk memanaskan rumah tangga dan sebagai bahan baku bagi industri petrokimia.

NEGOSIASI KOMPLEKS

Di sisi lain negosiasi dengan China tentang penjualan gas baru diperkirakan bakal rumit, paling tidak karena China diperkirakan tidak akan membutuhkan gas tambahan hingga setelah 2030, kata analis industri.

Rusia juga menghadapi persaingan yang jauh lebih banyak daripada di masa lalu dari energi terbarukan karena dunia berusaha membatasi dampak perubahan iklim. Ditambah adanya pasokan gas pipa saingan ke China, termasuk dari Turkmenistan.

LNG, yang dapat dikirim ke mana saja di dunia, semakin mengurangi kebutuhan akan gas pipa.

Gazprom dan China telah merahasiakan harga gas yang mereka sepakati. Analis di pialang BCS yang berbasis di Moskow, Ron Smith memperkirakan, harga untuk tahun 2022 rata-rata USD270 per 1,000 meter kubik, jauh lebih rendah daripada harga di Eropa.

Angka itu juga di bawah harga ekspor Gazprom sebesar USD700 per 1.000 meter kubik, yang diharapkan oleh Kementerian Ekonomi Rusia tahun ini. Tahun lalu keuangan energi Rusia didukung oleh dampak pasar dari kekhawatiran kekurangan.

Di Eropa, harga gas mencapai rekor level tertinggi dan harga minyak internasional tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina mulai melonjak mendekati level tertinggi sepanjang masa.

Sejak itu, harga gas dan minyak telah mereda dan pembatasan harga minyak yang diusung Barat dan diperkenalkan pada bulan Desember 2022 dan awal tahun ini dirancang untuk mengikis pendapatan Rusia lebih lanjut.

Kremlin sementara itu telah memberikan tugas berat kepada Gazprom untuk membangun 24.000 kilometer pipa baru demi menyediakan gas bagi 538.000 rumah tangga dan apartemen di Rusia dari 2021 hingga 2025.

Harga gas domestik diatur oleh pemerintah dan telah ada diskusi tentang liberalisasi pasar gas, hal ini termasuk masalah sensitif bagi rumah tangga Rusia.

Kembali di Novy Urengoy, di mana suhu turun hingga hampir minus 50 Celcius (minus 58 Fahrenheit), Achimgaz, perusahaan patungan antara Gazprom dan Wintershall Dea Jerman, juga memiliki kantor dan bendera perusahaan energi Austria OMV mengepak di luar gedung administrasi.

Ditanya tentang kehadirannya di sana, seorang juru bicara OMV mengatakan, hanya gedung yang menampung kantor operator sektor Yuzhno-Russkoye, tempat perusahaan memiliki saham.

OMV pada bulan Maret membatalkan rencana untuk mengambil saham dalam proyek ladang gas Gazprom, sementara Wintershall Dea, di mana BASF memegang hanya di bawah 73%, mengatakan bulan lalu bahwa mereka menarik diri dari Rusia.

Pejabat Gazprom yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan perusahaan akan menyesali hal itu.

"Kita hanya perlu menggunakan lebih banyak gas untuk rumah tangga domestik kita daripada mengekspornya ke Eropa. China juga membutuhkan gas," kata pejabat itu.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0697 seconds (0.1#10.140)