Di Luar Rafael Alun, Ini Deretan Pencoreng Ditjen Pajak: Nomor 1 Bikin Gempar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masalah yang menimpa Rafael Alun Trisambodo (RAT)--ayah Mario Dandy Satriyo yang melakukan penganiayaan--membuka kembali ingatan publik soal perkara pegawai pajak yang terlibat kasus, baik pemilikan harta yang tak wajar maupun korupsi penyuapan pajak.
Bermula dari kasus penganiayaan lantaran pelaku memamerkan Harley Davidson dan Jeep Rubicon, harta Rp56 miliar yang dimiliki pegawai pajak eselon III di Kanwil Jakarta Selatan II itu menjadi sorotan publik. Meski belum terindikasi melakukan tindak pidana terkait pajak, jumlah kekayaan yang dimiliki RAT dipertanyakan banyak kalangan, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK sendiri sudah menyatakan akan segera memanggil RAT untuk mengklarifikasi kekayaannya. Kementerian Keuangan juga melakukan langkah serupa dengan melibatkan KPK dan PPATK untuk memeriksa kekayaan RAT.
RAT sendiri sudah menegaskan bahwa dirinya siap untuk diperiksa terkait harta kekayaan yang dimiliknya. Menurut RAT, kesiapan itu merupakan bentuk pertanggungjawaban.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan saya. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan,” kata Rafael dikutip dari video yang dikirimkan Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan, Jumat (24/2/2022).
Rafael tak sendirian menjadi pegawai pajak yang dianggap bermasalah dengan kekayaannya dan juga menciderai Ditjen Pajak. Sebelumnya, sudah ada beberapa nama yang terbelit masalah serupa atau yang lainnya.
Berdasarkan penulusuran SINDOnews, berikut ini pegawai pajak yang pernah terlibat kasus korupsi dan kepemilikan harta tak wajar dan dianggap mencoreng wajah Ditjen Pajak.
1. Gayus Tambunan
Pada 2010 nama Gayus Tambunan menggemparkan Indonesia. Berawal dari pernyataan Susno Djuadi, mantan Kabareskrim Polri, Gayus yang dituding menjadi makelar kasus akhirnya menjadi pesakitan setelah divonis 7 tahun penjara.
Gayus disebut-sebut memiliki harta Rp100 miliar, dan sebesar Rp74 miliar kekayaannya disita Kejaksaan. Padahal saat itu Gayus hanya pegawai pajak golongan IIIA dengan gaji Rp12,1 juta per bulan.
Bermula dari kasus penganiayaan lantaran pelaku memamerkan Harley Davidson dan Jeep Rubicon, harta Rp56 miliar yang dimiliki pegawai pajak eselon III di Kanwil Jakarta Selatan II itu menjadi sorotan publik. Meski belum terindikasi melakukan tindak pidana terkait pajak, jumlah kekayaan yang dimiliki RAT dipertanyakan banyak kalangan, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK sendiri sudah menyatakan akan segera memanggil RAT untuk mengklarifikasi kekayaannya. Kementerian Keuangan juga melakukan langkah serupa dengan melibatkan KPK dan PPATK untuk memeriksa kekayaan RAT.
RAT sendiri sudah menegaskan bahwa dirinya siap untuk diperiksa terkait harta kekayaan yang dimiliknya. Menurut RAT, kesiapan itu merupakan bentuk pertanggungjawaban.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan saya. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan,” kata Rafael dikutip dari video yang dikirimkan Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan, Jumat (24/2/2022).
Rafael tak sendirian menjadi pegawai pajak yang dianggap bermasalah dengan kekayaannya dan juga menciderai Ditjen Pajak. Sebelumnya, sudah ada beberapa nama yang terbelit masalah serupa atau yang lainnya.
Berdasarkan penulusuran SINDOnews, berikut ini pegawai pajak yang pernah terlibat kasus korupsi dan kepemilikan harta tak wajar dan dianggap mencoreng wajah Ditjen Pajak.
1. Gayus Tambunan
Pada 2010 nama Gayus Tambunan menggemparkan Indonesia. Berawal dari pernyataan Susno Djuadi, mantan Kabareskrim Polri, Gayus yang dituding menjadi makelar kasus akhirnya menjadi pesakitan setelah divonis 7 tahun penjara.
Gayus disebut-sebut memiliki harta Rp100 miliar, dan sebesar Rp74 miliar kekayaannya disita Kejaksaan. Padahal saat itu Gayus hanya pegawai pajak golongan IIIA dengan gaji Rp12,1 juta per bulan.