Sri Mulyani: Masih Banyak Pegawai Pajak yang Baik, Lurus dan Jujur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan masih banyak pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) yang baik, lurus dan jujur. Hal itu dikatakan Sri Mulyani buntut kegaduhan yang ditimbulkan dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu anak pejabat DJP yang terlibat penganiayaan putra petinggi GP Ansor hingga kepemilikan Rubicon.
"Mereka yang kerja baik, benar, jujur banyak, dan kita dukung. Kita hargai dan hormati," tutur Sri Mulyani dalam acara dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2023, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Ratusan Triliun Uang Pajak Mengalir ke Proyek Strategis Nasional, Sri Mulyani: Manfaatnya untuk Rakyat
Sri Mulyani mengatakan bahwa pegawai yang lurus dan jujur diapresiasi. Pasalnya merekalah yang mengumpulkan pajak untuk infrastruktur, subsidi bahan bakar minyak (BBM), bantuan sosial (bansos) dan seluruh pasien Covid-19 di bayar melalui pajak.
Dia mendorong pegawai pajak untu mematuhi aturan dengan melaporkan harta kekayaan dan tercatat melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Bahkan pihaknya juga telah menanyakan kepada Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait kenaikan hartanya. "Saya tanya sama Pak Suryo kenaikannya karena apa. Ternyata Kenaikannya karena harga tanah naik, tapi dilihat seolah-olah karena korupsi," kata dia.
Sri Mulyani juga menanyakan terkait sumber pendapatan. Pasalnya, publik telah menghakimi pembelian motor gede (moge) Rp150 juta seakan-akan mengambil dari penerimaan negara Rp1.700 triliun. "Artinya mereka di Kementerian Keuangan, DJP, mereka yang baik, benar, lurus, jujur, bersih berhak didukung dan dihormati," kata dia.
"Mereka yang kerja baik, benar, jujur banyak, dan kita dukung. Kita hargai dan hormati," tutur Sri Mulyani dalam acara dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2023, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Ratusan Triliun Uang Pajak Mengalir ke Proyek Strategis Nasional, Sri Mulyani: Manfaatnya untuk Rakyat
Sri Mulyani mengatakan bahwa pegawai yang lurus dan jujur diapresiasi. Pasalnya merekalah yang mengumpulkan pajak untuk infrastruktur, subsidi bahan bakar minyak (BBM), bantuan sosial (bansos) dan seluruh pasien Covid-19 di bayar melalui pajak.
Dia mendorong pegawai pajak untu mematuhi aturan dengan melaporkan harta kekayaan dan tercatat melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Bahkan pihaknya juga telah menanyakan kepada Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait kenaikan hartanya. "Saya tanya sama Pak Suryo kenaikannya karena apa. Ternyata Kenaikannya karena harga tanah naik, tapi dilihat seolah-olah karena korupsi," kata dia.
Sri Mulyani juga menanyakan terkait sumber pendapatan. Pasalnya, publik telah menghakimi pembelian motor gede (moge) Rp150 juta seakan-akan mengambil dari penerimaan negara Rp1.700 triliun. "Artinya mereka di Kementerian Keuangan, DJP, mereka yang baik, benar, lurus, jujur, bersih berhak didukung dan dihormati," kata dia.
(nng)