Luhut: PLTA Mentarang Jadi Tonggak Sejarah Transisi Energi dan Re-Industrialisasi Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, bahwa ground breaking Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Mentarang Induk di Malinau akan menjadi sejarah penting bagi integrasi antara transisi energi dan re-industrialisasi Indonesia.
Hal itu diungkapkan Luhut saat mendampingi Presiden Jokowi melakukan ground breaking PLTA Mentarang Induk di Malinau, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023).
"Ground breaking hari ini akan menjadi tonggak sejarah penting bagi integrasi antara transisi energi dan re-industrialisasi Indonesia," kata Luhut dikutip dari keterangan akun instagram @luhut.pandjaitan.
Luhut mengatakan, PLTA Mentarang Induk akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia saat selesai konstruksinya pada tahun 2029-2030 nanti dengan kapasitas 1375 MW.
Diapun mengakui bahwa pembangunan PLTA Mentarang Induk sangat menantang. Hal tersebut lantaran nilai investasi yang mencapai Rp40 triliun, serta lokasinya yang terpencil.
Akan tetapi kata Luhut, dengan keras dan didukung oleh stakeholder yang sudah mumpuni perihal kompetensi dan komitmennya seperti PT Adaro, KPP Group dan Serawak Energy proyek ini bisa dimulai.
"Kami tidak akan mengusulkan ground breaking ini jika tidak memiliki keyakinan berdasarkan kajian dan bukti-bukti yang ada, bahwa proyek ini dapat diselesaikan sehingga tidak ada satupun proyek pemerintah yang mangkrak," katanya.
Luhut juga menekankan kepada PT Kayan Hydropower Nusantara agar pembangunan PLTA mengikuti prinsip-prinsip sustainabilitas dan pelestarian lingkungan sesuai peraturan dan best practices yang sudah diterapkan di seluruh dunia.
Ia juga mengatakan ini merupakan awal mewujudkan pembangunan industri hijau yang kompetitif sebagai motor kemajuan bangsa Indonesia di masa depan.
Lihat Juga: Prabowo Gembleng Menteri di Akmil, Luhut: Ingin Pembantunya Tanggap, Tanggon, Trengginas
Hal itu diungkapkan Luhut saat mendampingi Presiden Jokowi melakukan ground breaking PLTA Mentarang Induk di Malinau, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023).
"Ground breaking hari ini akan menjadi tonggak sejarah penting bagi integrasi antara transisi energi dan re-industrialisasi Indonesia," kata Luhut dikutip dari keterangan akun instagram @luhut.pandjaitan.
Luhut mengatakan, PLTA Mentarang Induk akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia saat selesai konstruksinya pada tahun 2029-2030 nanti dengan kapasitas 1375 MW.
Diapun mengakui bahwa pembangunan PLTA Mentarang Induk sangat menantang. Hal tersebut lantaran nilai investasi yang mencapai Rp40 triliun, serta lokasinya yang terpencil.
Akan tetapi kata Luhut, dengan keras dan didukung oleh stakeholder yang sudah mumpuni perihal kompetensi dan komitmennya seperti PT Adaro, KPP Group dan Serawak Energy proyek ini bisa dimulai.
"Kami tidak akan mengusulkan ground breaking ini jika tidak memiliki keyakinan berdasarkan kajian dan bukti-bukti yang ada, bahwa proyek ini dapat diselesaikan sehingga tidak ada satupun proyek pemerintah yang mangkrak," katanya.
Luhut juga menekankan kepada PT Kayan Hydropower Nusantara agar pembangunan PLTA mengikuti prinsip-prinsip sustainabilitas dan pelestarian lingkungan sesuai peraturan dan best practices yang sudah diterapkan di seluruh dunia.
Ia juga mengatakan ini merupakan awal mewujudkan pembangunan industri hijau yang kompetitif sebagai motor kemajuan bangsa Indonesia di masa depan.
Lihat Juga: Prabowo Gembleng Menteri di Akmil, Luhut: Ingin Pembantunya Tanggap, Tanggon, Trengginas
(akr)