Depo Pertamina Plumpang Akan Direlokasi, Pengamat: Tak Efisien dan Tidak Menyelesaikan Akar Masalah

Sabtu, 11 Maret 2023 - 22:06 WIB
loading...
Depo Pertamina Plumpang...
Pengamat menilai keputusan merelokasi Depo Pertamina Plumpang tidak efisien lantaran pemerintah harus kembali membangun di lahan baru. Foto/MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Pemerintah berencana memindahkan lokasi Depo Pertamina di Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hal ini dilakukan usai kebakaran hebat di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang yang merembet ke pemukiman warga sekitar, Jumat (3/3).

Pengamat Energi, Kurtubi menilai keputusan merelokasi Depo Pertamina tersebut tidak efisien lantaran pemerintah harus kembali membangun di lahan baru. Selain itu, keputusan ini dinilai tidak menyelesaikan akar permasalahan.

“Kalau kita bangun di lahan dengan luas yang lebih sempit, itu potensi kecelakaannya besar sekali. Dari 1970, Pertamina itu sudah membeli tanah dengan luas 150 hektare untuk membangun banyak infrastruktur,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (11/3/2023)

Menurut dia, pembangunan infrastruktur baru akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Apalagi infrastruktur yang telah tersedia di Depo Plumpang memang secara khusus dibangun untuk penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) dalam jangka panjang.

Sejak pertama kali depo tersebut dibangun, Pertamina sudah mengambil langkah tegas terhadap masyarakat yang membangun hunian di kawasan yang seharusnya dijadikan sebagai kawasan penyangga (buffer zone) tersebut.



Namun, masyarakat kembali menghuni kawasan tersebut sampai akhirnya terus merangsek dan berkembang hingga sekarang. Bahkan, banyak dinding perumahan warga yang bersentuhan langsung dengan pipa-pipa minyak.

“Padahal ahli-ahli di Pertamina itu sudah memperhitungkan. Kawasan 150 hektare dibeli bukan tanpa perhitungan matang. Tanah itu dibangun untuk pipa, tangki timbul sebagai penyimpanan bahan bakar minyak dan tentu saja untuk buffer zone tersebut,” bebernya.

Sekadar informasi. Zona penyangga di sekitar TBBM Plumpang juga telah ditetapkan. Hingga tahun 1987 buffer zone TBBM Plumpang masih sangat aman, dengan lahan kosong yang luas di sekitarnya. Namun, seiring berjalannya waktu dan hingga saat ini, area sekitar TBBM Plumpang menjadi padat penduduk.



Menyikapi terjadinya kejadian kebakaran di area TBBM Plumpang, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) sudah menurunkan tim dan untuk mulai melakukan investigasi ke lokasi kebakaran. Kementerian ESDM juga meminta Pertamina untuk melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)