Wall Street Pekan Depan Menunggu Hasil Pertemuan The Fed

Senin, 20 Maret 2023 - 07:03 WIB
loading...
A A A
Imbal hasil Treasury jatuh ke posisi terendah bersejarah setelah The Fed memangkas suku bunga untuk mendukung ekonomi pada awal pandemi COVID-19, memicu reli pasar saham yang membuat S&P 500 berlipat ganda dari level terendah Maret 2020 pada satu titik.

Ketika The Fed mulai memperketat kebijakan moneter setahun yang lalu untuk melawan inflasi, imbal hasil Treasury mulai meningkat, menawarkan investor alternatif yang semakin menarik untuk ekuitas. Imbal hasil dua tahun, yang baru-baru ini mencapai 3,85%, mencapai tertinggi lebih dari 15 tahun di 5,08% awal bulan ini.

Penurunan suku bunga baru-baru ini telah membantu saham mendapatkan kembali daya tariknya, menurut beberapa metrik. Premi risiko ekuitas, atau pengembalian ekstra yang diharapkan diterima investor untuk memegang saham di atas obligasi pemerintah bebas risiko, telah pulih ke posisinya pada awal Januari tetapi masih mendekati level terendah dalam lebih dari satu dekade, menurut data Refinitiv.

Metrik lain menunjukkan saham tetap mahal menurut standar historis. S&P 500 diperdagangkan pada perkiraan penghasilan 17,5 kali ke depan dibandingkan dengan rata-rata historis P/E 15,6 kali, menurut Refinitiv Datastream.

Reli di area sensitif suku bunga seperti saham teknologi tampaknya memberi sinyal bahwa pasar memperkirakan suku bunga akan terus turun karena resesi yang ditakuti secara luas semakin dekat, kata McElligott dari Nomura.



Sektor teknologi informasi S&P 500 (.SPLRCT) dan sektor layanan komunikasi (.SPLRCL) masing-masing naik lebih dari 5% dan hampir 7%, untuk minggu ini, didukung oleh kenaikan kuat di saham megacap Microsoft Corp (MSFT.O) dan induk Google Alphabet Inc (GOOGL.O).

Namun, beberapa investor skeptis terhadap valuasi saham. Bob Kalman, manajer portofolio senior di Miramar Capital, mengatakan Nasdaq 100 (.NDX) harus diperdagangkan tidak lebih dari 25 kali pendapatan ke depan mengingat suku bunga saat ini, di bawah 27,3 saat ini.

"Orang-orang memiliki memori otot untuk membeli teknologi mega-cap setiap kali mereka merasa gugup," kata Kalman. "Tapi Fed belum mundur dari retorikanya bahwa mereka tahu mereka harus melampaui batas karena inflasi merupakan perhatian yang jauh lebih besar dalam ekonomi daripada beberapa kegagalan bank," imbuhnya.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)