Mengungkap Misteri Hilangnya Miliarder China Sejak 2015, Ada Bao Fan hingga Jack Ma

Jum'at, 24 Maret 2023 - 06:58 WIB
loading...
A A A
Ada teori yang beredar yakni kekuatan perusahaan raksasa terutama di industri teknologi dapat tumbuh pesat berkat kebijakan pendahulu Xi, yakni Mantan Presiden Jiang Zemin dan Hu Jintao.

Sebelum itu yang menjadi fokus Beijing adalah pada pusat-pusat kekuasaan tradisional, termasuk militer, industri berat dan pemerintah daerah.

Sambil mempertahankan cengkeraman ketat di bidang-bidang ini, Xi telah memperluas fokusnya untuk membuat lebih banyak ekonomi di bawah kendalinya. Kebijakan Kemakmuran Bersama yang digagas Xi Jinping telah menerapkan berbagai tindakan keras di sebagian besar sektor perekonomian, khususnya industri teknologi yang kini berada di bawah pengawasan khusus.

"Terkadang, insiden ini diatur sedemikian rupa untuk mengirim pesan yang lebih luas, terutama ke industri atau kelompok kepentingan tertentu," kata Nick Marro dari The Economist Intelligence Unit kepada BBC.

"Pada akhirnya, langkag itu mencerminkan upaya untuk memusatkan kontrol dan otoritas atas bagian tertentu dari ekonomi, yang telah menjadi fitur utama dari gaya pemerintahan Xi selama dekade terakhir," tambahnya.

"Beijing tetap fokus untuk memastikan bahwa platform dan pemain teknologi besar tidak mengembangkan merek dan pengaruh mereka sendiri yang membuat mereka sulit dikendalikan dan lebih cenderung bertentangan dengan preferensi Beijing," kata Paul Triolo, kepala kebijakan China dan teknologi di perusahaan penasihat global Albright Stonebridge Group.

Juga kunci untuk Kemakmuran Bersama adalah aturan hukum dan bahwa aturan harus berlaku tidak terkecuali bagi orang kaya atau miskin. Pemerintah China mengatakan, bahwa kebijakan tersebut ditujukan untuk mempersempit kesenjangan kekayaan yang semakin lebar.

Banyak orang pun sepakat hal tersebut adalah masalah besar yang dapat merusak posisi Partai Komunis jika dibiarkan tidak ditangani. China mengklaim telah melihat meningkatnya ketidaksetaraan - dan Xi dikatakan menghadapi tekanan dari kelompok ultra-kiri yang ingin bergerak lebih dekat ke akar sosialis partai.

Misteri seputar hilangnya para miliarder serta kekhawatiran yang lebih luas atas pendekatan keras Beijing terhadap bisnis mungkin memiliki konsekuensi signifikan yang tidak diinginkan.

Beberapa pengamat China mengatakan, tindakan yang diambil pemerintah berisiko menekan potensi bisnis baru. "Bahaya bagi Beijing yang membuat miliarder teknologi menjadi target, dimana bakal memberi lebih banyak tekanan pada pengusaha teknologi yang berharap menjadi Jack Ma berikutnya," kata Triolo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)