Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Global Mediacom Bidik Pendapatan 2016 Tumbuh 5%
Global Mediacom Bidik Pendapatan 2016 Tumbuh 5%
A
A
A
JAKARTA - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) membidik pendapatan 2016 tumbuh 5% dibanding tahun ini, didorong oleh kontribusi iklan dari belasan media perseroan.
Director Global Mediacom David Fernando Audy mengatakan, sebanyak 90% dari total target pendapatan akan disumbang dari empat stasiun televisi, yaitu RCTI, Global TV, MNC TV, dan iNews TV.
"Sisanya dari media lainnya, koran, online, radio, dan lainnya," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Menurut dia, pendapatan dari sektor iklan pada tahun depan akan lebih baik dari proyeksi tahun ini, yang minus 7%.
"Dari awal tahun pendapatan iklan lembek, soft, flat dibandingkan tahun lalu, pendapatan juga flat year on year," jelas David.
Dia menambahkan, industri media di Tanah Air sangat kompetitif karena selain bersaing dengan pelaku usaha lokal, juga berkompetisi dengan media asing.
"Selain lokal harus bersaing dengan asing masuk ke Indonesia youtube dan google. Kita itu oligopoli, ada empat grup media. Tidak hanya juara di kandang tapi kita harus tembus pasar global," pungkasnya.
Director Global Mediacom David Fernando Audy mengatakan, sebanyak 90% dari total target pendapatan akan disumbang dari empat stasiun televisi, yaitu RCTI, Global TV, MNC TV, dan iNews TV.
"Sisanya dari media lainnya, koran, online, radio, dan lainnya," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Menurut dia, pendapatan dari sektor iklan pada tahun depan akan lebih baik dari proyeksi tahun ini, yang minus 7%.
"Dari awal tahun pendapatan iklan lembek, soft, flat dibandingkan tahun lalu, pendapatan juga flat year on year," jelas David.
Dia menambahkan, industri media di Tanah Air sangat kompetitif karena selain bersaing dengan pelaku usaha lokal, juga berkompetisi dengan media asing.
"Selain lokal harus bersaing dengan asing masuk ke Indonesia youtube dan google. Kita itu oligopoli, ada empat grup media. Tidak hanya juara di kandang tapi kita harus tembus pasar global," pungkasnya.
(rna)
Explore More