Di Usia 11 Tahun, Kinerja Pupuk Indonesia Kian Subur: Laba Tembus Rp18,51 Triliun

Selasa, 04 April 2023 - 19:17 WIB
loading...
Di Usia 11 Tahun, Kinerja...
Kinerja Pupuk Indonesia tumbuh positif di 2022. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Memperingati hari jadinya yang ke-11, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkontribusi kepada negara melalui pencapaian sejumlah target penting yang ditetapkan. Pencapaian itu terlihat dalam laporan perusahaan dengan catatan kinerja operasional (audited) pada tahun 2022.



Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan, pencapaian kinerja ini turut memperkuat posisi perusahaan untuk senantiasa memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Misalnya peningkatan EBITDA sebesar Rp30,78 triliun pada tahun 2022 atau 224% dari RKAP 2022 sebesar Rp13,74 triliun. Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.

Total EBITDA uplift dari program transformasi pada tahun 2022 mencapai Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.

“EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani,” ujar Bakir di Jakarta, dalam keterangannya dikutip Selasa (4/4/2023).

Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa di tahun 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi 18,94 juta ton yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton. Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.

Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dibanding tahun 2022 sebesar Rp5,13 triliun. Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99% dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.

Pencapaian kinerja tahun 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau retail management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.

Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersial atau Toko Pe-i. Pada tahun 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada tahun 2023.

“Selain untuk meningkatkan cakupan area kios PI grup, program di atas juga bertujuan untuk meningkatkan akses petani terhadap pupuk non-subsidi atau komersial. Hal ini juga bertujuan untuk mengisi gap kebutuhan pupuk yang belum terakomodir dalam subsidi,” jelas Bakir.

Terkait penugasan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui digitalisasi. Pupuk Indonesia menerapkan Distribution Planning & Control System (DPCS) dan Track & Trace untuk memantau distribusi pupuk secara real time.

Di tingkat kios, Pupuk Indonesia juga melakukan uji coba aplikasi digital Retail Management System atau REKAN di Provinsi Bali dan Aceh. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani.

Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, Pupuk Indonesia didorong untuk dapat Go Global dan menjadi pemain di tingkat dunia. Hal ini mengingat Pupuk Indonesia merupakan salah satu produsen amonia dan pupuk urea terbesar di dunia.

Salah satu upaya strategis yang dilakukan Pupuk Indonesia pada tahun 2022 adalah membuka kantor perwakilan di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Kantor perwakilan ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan dalam akses terhadap bahan baku pupuk, serta pengembangan industri lainnya. Selain itu, juga berpotensi memperluas peluang kerja sama perdagangan amonia, urea, NPK, dan produk lainnya, dengan para pemasok dan mitra global.

Ekspansi global Pupuk Indonesia menjadi semakin relevan karena perusahaan memiliki rencana pengembangan amonia rendah karbon dan bersih, melalui blue ammonia dan green ammonia. Kedua jenis amonia ini akan menjadi salah satu sumber energi bersih masa depan dunia. Di samping tentunya sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Pupuk Indonesia juga terus mendorong ekosistem energi bersih di Indonesia dengan mengembangkan Klaster Industri Hijau (KIH) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun di Lhokseumawe, Aceh. Kawasan seluas 2.600 hektare ini nantinya akan mengembangkan blue ammonia, green ammonia, biomethane, dan menjadi LNG Hub yang memanfaatkan potensi gas dari Blok Andaman.



“Kami mendukung mendukung gagasan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Aceh sebagai hub energi masa depan di Indonesia,” tandas Bakir.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)