Impor Batu Bara Rusia ke China Cetak Rekor, Indonesia Tetap yang Terbesar

Minggu, 23 April 2023 - 07:07 WIB
loading...
Impor Batu Bara Rusia ke China Cetak Rekor, Indonesia Tetap yang Terbesar
Impor batu bara Rusia ke China mencetak rekor tertinggi pada Maret 2023. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Impor batu bara Rusia dari China mencetak rekor tertinggi pada Maret 2023. Berdasarkan data Bea Cukai China terbaru, pengangkutan kargo batu bara dari Rusia ke China meningkat signifikan.

Mengutip Bloomberg, pembelian dari Rusia mencapai 8,8 juta ton meningkat hampir tiga kali lipat dari sebelumnya 8,5 juta ton dibandingkan periode Agustus 2023. Pada saat yang sama, penjualan minyak mentah Rusia ke China juga mencapai rekor.



Indonesia tetap menjadi pemasok terbesar ke China. Sementara impor batu bara Mongolia adalah 5,8 juta ton, sedangkan kargo dari Australia adalah 2,2 juta ton. Peningkatan terjadi sebelum Beijing menghentikan pengiriman dari Australia pada akhir 2020.

Beijing pun mengakhiri larangan awal tahun ini untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan pabrik baja untuk melanjutkan pembelian pasokan Australia batu bara dengan kualitas tinggi. Importir batu bara juga dibantu oleh rezim tarif nol, yang kini telah diperpanjang hingga Desember.

Moskow telah muncul sebagai pemasok penting setelah invasi ke Ukraina, dan penambang batu bara terbesar Rusia berjanji minggu ini untuk mengekspor tiga kali lipat ke China tahun ini untuk membantu mengimbangi sanksi di tempat lain. Pada saat yang sama, diakhirinya pembatasan pandemi memungkinkan arus barang yang lebih bebas melintasi perbatasan dari Mongolia.



Berdasarkan laporan Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China berikut negara pengekspor ke Tiongkok.

1. Impor Indonesia: 22 juta ton, vs 16,5 juta ton pada Februari dan 10 juta ton setahun lalu.
2. Impor Australia: 2,2 juta ton vs 207 ribu ton pada Februari dan 343 ribu ton setahun lalu.
3. Impor Rusia: 8,8 juta ton vs 6,8 juta ton pada Februari dan 3,1 juta ton setahun lalu.
4. Impor Mongolia: 5,8 juta ton, vs 4,6 juta ton pada Februari dan 1 juta ton setahun lalu.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1862 seconds (0.1#10.140)