Riset: 17% Perusahaan di Indonesia Peduli Kesehatan Mental Karyawan
loading...
A
A
A
Sebagai informasi, Indonesia Employee Health Benefits Prevalence Report 2023 mengacu kepada riset yang dilakukan pada periode 2022-2023 terhadap 468 perusahaan dari 25 sektor industri.
Terkait perlindungan kesehatan mental yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, MMB Indonesia melihat kesadaran ini meningkat dalam 3-4 tahun terakhir.
“Kami melihat tren ini terutama saat Covid-19. Kebanyakan ini dilakukan oleh perusahaan joint venture atau multinasional,” ungkap Wulan.
Pandemi Covid-19 yang muncul di awal 2020 memang memicu banyak ketakutan dan kecemasan. Tak hanya ketakutan tertular virus mematikan itu, kekhawatiran terhadap kondisi keuangan dan perasaan terisolasi telah ikut berkontribusi terhadap tingkat stres yang dialami sehari-hari.
Berdasarkan hasil riset Health on Demand yang dirilis MMB pada tahun 2021, meskipun tingkat stres karyawan di Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan satu dari dua (50%) karyawan global yang melaporkan merasa stres, lebih dari sepertiga (37%) karyawan di Indonesia saat ini mengalami stres sehari-harinya.
Satu dari enam karyawan menyatakan bahwa merasa lebih kesepian dan terisolasi, dan satu dari tiga menyatakan keadaan finansial mereka lebih buruk dibandingkan tahun lalu.
Untuk itu, karyawan sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh perusahaan dalam memberikan akses terhadap penanganan dan biaya pengobatan, mengurangi stigma dan membangun daya tahan.
Dalam hal dukungan kesehatan mental, sebanyak dua dari tiga karyawan (66%) mengatakan cakupan asuransi atau program yang dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan mental akan sangat berharga bagi mereka dan keluarga mereka.
Terkait perlindungan kesehatan mental yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, MMB Indonesia melihat kesadaran ini meningkat dalam 3-4 tahun terakhir.
“Kami melihat tren ini terutama saat Covid-19. Kebanyakan ini dilakukan oleh perusahaan joint venture atau multinasional,” ungkap Wulan.
Pandemi Covid-19 yang muncul di awal 2020 memang memicu banyak ketakutan dan kecemasan. Tak hanya ketakutan tertular virus mematikan itu, kekhawatiran terhadap kondisi keuangan dan perasaan terisolasi telah ikut berkontribusi terhadap tingkat stres yang dialami sehari-hari.
Berdasarkan hasil riset Health on Demand yang dirilis MMB pada tahun 2021, meskipun tingkat stres karyawan di Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan satu dari dua (50%) karyawan global yang melaporkan merasa stres, lebih dari sepertiga (37%) karyawan di Indonesia saat ini mengalami stres sehari-harinya.
Satu dari enam karyawan menyatakan bahwa merasa lebih kesepian dan terisolasi, dan satu dari tiga menyatakan keadaan finansial mereka lebih buruk dibandingkan tahun lalu.
Untuk itu, karyawan sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh perusahaan dalam memberikan akses terhadap penanganan dan biaya pengobatan, mengurangi stigma dan membangun daya tahan.
Dalam hal dukungan kesehatan mental, sebanyak dua dari tiga karyawan (66%) mengatakan cakupan asuransi atau program yang dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan mental akan sangat berharga bagi mereka dan keluarga mereka.