Berkat Erick Thohir Tiga UMKM Ini Jadi Sorotan saat Ajang KTT ASEAN 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Erick Thohir kembali menunjukkan komitmen untuk terus mendorong UMKM mendunia. Kementerian BUMN menginisiasi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront Labuan Bajo. Sebagai bagian dari side event KTT ASEAN Summit 2023, sebanyak 50 UMKM mengikuti pameran UMKM yang mayoritas di antaranya adalah binaan Rumah BUMN dan sejumlah UMKM lokal.
Erick mengungkapkan bahwa Rumah BUMN SME's Hub bertujuan untuk mempromosikan dan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global sehingga bisa mendorong UMKM tanah air mendunia.
“Kita harus mendorong UMKM ini untuk mendunia salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara. Perlu kita sadari UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia,” kata Erick, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).
Berkat Erick Thohir melalui pendampingan Rumah BUMN, tiga UMKM ini jadi sorotan saat pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub. Pertama UMKM “Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu” yakni kerajinan tenun dengan pewarna alami. Kerajinan berbahan dasar tenun Sumba NTT ini dibuat menjadi model berbagai pakaian kekinian seperti jaket bomber, kimono, dress dll.
UMKM Kedua ”D'Etnick Istana Mutiara Lombok” yakni kerajinan aksesoris berbahan dasar mutiara. Produk ini berhasil mencuri perhatian pengunjung terutama perempuan karena unik dan dibuat langsung oleh tangan-tangan bertalenta pengrajin asli Lombok. Keindahan Mutiara Mandalika, Ameera, dan Trawangan terbuat dari perak membuat D’Etnik menembus pasar global.
“Cita Rasa Indonesia” UMKM ketiga yang diminati pengunjung karena menyajikan makanan unik khas tradisional Indonesia. UMKM ini menjual produk andalan rendang daging sapi khas indonesia, dendeng balado dengan daging khas minang, bawang goreng khas Palu dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya.
“Saya berharap melalui keikutsertaan pada acara ini, kami bisa memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas, yaitu pasar internasional. Delegasi dari ASEAN sempat membeli produk-produk kain tenun kami seharga 2 juta rupiah per pcs nya,” kata Ina, pemilik UMKM Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu.
Secara keseluruhan ada 50 UMKM yang ikut menyemarakkan Pameran Rumah BUMN SME's Hub. UMKM ini di antaranya terdiri dari 15 UMKM makanan dan minuman khas Indonesia, 25 UMKM fesyen dan kerajinan tangan etnik, serta 10 UMKM lokal Labuan Bajo.
Gelaran SME's HUB berlangsung lima hari, dan dua hari pertama yakni 9 -10 Mei dikhususkan untuk para delegasi negara-negara ASEAN dan hari setelahnya yakni pada 11-13 Mei masyarakat dibolehkan untuk meramaikan acara. Masyarakat luas dapat menikmati art performance, kuliner, DJ performance, pelatihan sustainability (pelestarian lingkungan) serta berbagai performance seni tradisional dan kontemporer selama acara berlangsung.
Baca Juga
Erick mengungkapkan bahwa Rumah BUMN SME's Hub bertujuan untuk mempromosikan dan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global sehingga bisa mendorong UMKM tanah air mendunia.
“Kita harus mendorong UMKM ini untuk mendunia salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara. Perlu kita sadari UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia,” kata Erick, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).
Berkat Erick Thohir melalui pendampingan Rumah BUMN, tiga UMKM ini jadi sorotan saat pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub. Pertama UMKM “Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu” yakni kerajinan tenun dengan pewarna alami. Kerajinan berbahan dasar tenun Sumba NTT ini dibuat menjadi model berbagai pakaian kekinian seperti jaket bomber, kimono, dress dll.
UMKM Kedua ”D'Etnick Istana Mutiara Lombok” yakni kerajinan aksesoris berbahan dasar mutiara. Produk ini berhasil mencuri perhatian pengunjung terutama perempuan karena unik dan dibuat langsung oleh tangan-tangan bertalenta pengrajin asli Lombok. Keindahan Mutiara Mandalika, Ameera, dan Trawangan terbuat dari perak membuat D’Etnik menembus pasar global.
“Cita Rasa Indonesia” UMKM ketiga yang diminati pengunjung karena menyajikan makanan unik khas tradisional Indonesia. UMKM ini menjual produk andalan rendang daging sapi khas indonesia, dendeng balado dengan daging khas minang, bawang goreng khas Palu dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya.
“Saya berharap melalui keikutsertaan pada acara ini, kami bisa memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas, yaitu pasar internasional. Delegasi dari ASEAN sempat membeli produk-produk kain tenun kami seharga 2 juta rupiah per pcs nya,” kata Ina, pemilik UMKM Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu.
Secara keseluruhan ada 50 UMKM yang ikut menyemarakkan Pameran Rumah BUMN SME's Hub. UMKM ini di antaranya terdiri dari 15 UMKM makanan dan minuman khas Indonesia, 25 UMKM fesyen dan kerajinan tangan etnik, serta 10 UMKM lokal Labuan Bajo.
Gelaran SME's HUB berlangsung lima hari, dan dua hari pertama yakni 9 -10 Mei dikhususkan untuk para delegasi negara-negara ASEAN dan hari setelahnya yakni pada 11-13 Mei masyarakat dibolehkan untuk meramaikan acara. Masyarakat luas dapat menikmati art performance, kuliner, DJ performance, pelatihan sustainability (pelestarian lingkungan) serta berbagai performance seni tradisional dan kontemporer selama acara berlangsung.
(uka)