Investasi 40% Ciri Negara Maju, Pesan Bahlil di Tahun Politik: Jangan Ada Kegaduhan Lagi

Minggu, 28 Mei 2023 - 16:01 WIB
loading...
Investasi 40% Ciri Negara Maju, Pesan Bahlil di Tahun Politik: Jangan Ada Kegaduhan Lagi
Menteri Bahlil Lahadalia dalam perayaan HUT ke-50 Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Minggu (28/5/2023). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Memasuki tahun politik , Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia berharap, tidak menjadi sentimen negatif bagi iklim investasi di Tanah Air. Pasalnya investasi merupakan komponen terbesar kedua pada struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah sektor konsumsi.

"Kami selalu menghimbau politik it's oke, tapi jangan juga selalu panas, karena yang rugi nanti adalah kita," ucap Menteri Bahlil dalam perayaan HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/5/2023).



Bahlil menjelaskan, lewat investasi akan menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga akan banyak orang yang memiliki pendapatan, dan akhirnya tingkat konsumsi masyarakat bisa tumbuh. Hal itu yang setidaknya hendak dikejar pemerintah dalam misi Indonesia emas tahun 2045 mendatang.

"Karena kita harapkan juga Indonesia akan menjadi salah satu Negara dengan ekonomi terkuat di 2045, cirinya adalah investasi harus 40%," sambung Bahlil.



Lebih lanjut Bahlil mengungkapkan, saat ini posisi investasi dalam kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi masih berada di angka 32%. Menurutnya pertumbuhan invetasi cukup dipengaruhi oleh stabilitas politik di Indonesia sendiri.

"Sebelum reformasi, itu investasi sekitar 30%, sekarang sudah naik. Jadi kalau boleh kegaduhan itu jangan terlalu banyak lagi. Politik pergantian kepemimpinan silahkan, itu biasa saja, tapi jangan dibuat terlalu rumit," kata Bahlil.

"Tahun politik ini memang dimanapun di dunia itu ada penyakitnya, kecenderungannya terjadi wait and see. Tapi kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program and-to-and, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3883 seconds (0.1#10.140)