China Tantang AS dan Prancis Duel di Udara, Boeing-Airbus Dapat Pesaing

Jum'at, 02 Juni 2023 - 09:29 WIB
loading...
China Tantang AS dan...
Pesaing asal China untuk Boeing dan Airbus telah sukses melakukan penerbangan komersial pertamanya. Program pesawat C919 yang diluncurkan pada tahun 2008 silam, sempat menghadapi banyak kemunduran. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Pesaing asal China untuk Boeing dan Airbus telah sukses melakukan penerbangan komersial pertamanya. Program pesawat C919 yang diluncurkan pada tahun 2008 silam, sempat menghadapi banyak kemunduran, mulai dari peraturan dan teknis termasuk kontrol ekspor AS (Amerika Serikat).



Jet berbadan ramping pertama yang diproduksi China di dalam negeri, C919 berhasil menyelesaikan penerbangan komersial perdananya pada hari Minggu lalu. Perjalanan dari Shanghai ke Beijing menandai tonggak sejarah dalam upaya China selama satu dekade untuk menantang manufaktur pesawat global, Boeing dan Airbus.



Jet, yang dibangun oleh Commercial Aviation Corporation of China (Comac), lepas landas di Shanghai dan "tiba dengan lancar" di Beijing tepat setelah pukul 04:30 GMT pada hari Minggu. Sekitar 40 menit lebih cepat dari jadwal, seperti dilansir media lokal.

"Penerbangan komersial pertama adalah upacara kedewasaan pesawat baru, dan C919 akan menjadi lebih baik dan lebih baik jika bertahan dalam ujian pasar," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Comac, Zhang Xiaoguang seperti dirilis Xinhua.

Pada Maret 2021, China Eastern Airlines yang dikelola negara memesan lima jet tersebut. Pengiriman pesawat pertama sudah dilakukan sejak Desember lalu, dimana perusahaan diproyeksikan menerima sisanya akhir tahun ini.

C919 memiliki 164 kursi dalam konfigurasi kabin dua kelas yang terdiri dari tempat duduk bisnis dan ekonomi dan menawarkan jangkauan hingga 5.555 km (3.452 mil). Pesawat ini disebut-sebut mampu membantu mematahkan dominasi jet tunggal buatan Airbus dan Boeing.

Beijing memberi lampu hijau pada program pesawat C919 pada 15 tahun yang lalu, tetapi proyek tersebut menghadapi berbagai kemunduran. Mulai dari peraturan dan teknis, termasuk kontrol ekspor AS. Sementara itu pesawat yang dirakit di China, sangat bergantung pada komponen Barat, seperti pengawas penerbangan dan mesin jet.

Produksi pesawat dimulai pada 2011, dan prototipe pertama siap pada 2015. C919 melakukan uji terbang pertamanya pada tahun 2017 dan telah menjalani beberapa penerbangan serupa sejak saat itu.

Menurut Comac, yang bermaksud memproduksi 150 jet setiap tahun dalam lima tahun ke depan, lebih dari 1.200 pesanan untuk C919 telah diamankan sejauh ini.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2383 seconds (0.1#10.140)