Bangkit dari Keterpurukan, Ini Jurus Ampuh Pelaku Industri Bandara

Jum'at, 24 Juli 2020 - 09:08 WIB
loading...
Bangkit dari Keterpurukan,...
Calon penumpang istirahat di ruang tunggu menunggu jadwal keberangkatan saat masa PSBB transisi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. Foto/Koran SINDO/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Bisnis penerbangan merupakan sektor yang paling parah terdampak pandemi Covid-19. Pelaku industri bandara pun berupaya keluar dari krisis ini dengan membangun kesepakatan di antara mereka.

Paling tidak cara itu telah dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) bersama pelaku industri bandara di Eropa, Asia Selatan dan Timur Tengah. Mereka menyepakati tiga cara bagi sektor penerbangan global dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kesepakatan itu dilakukan President Director PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin (Asia Tenggara), President Airport Council International (ACI) Europe Jost Lammers (Eropa), CEO Oman Airports Sheikh Aimen Al Hosni (Timur Tengah), dan Chief Strategy & Development Officer Bengaluru International Airport Limited Satyaki Raghunath (Asia Selatan). (Baca: Penerbangan Domestik Anjlok 90%, Kembalikan Kepercayaan terbang Lagi jadi Concern)

Muhammad Awaluddin menjelaskan poin pertama dalam kesepakan tersebut yakni melakukan kerja sama lebih erat di antara para pemangku kepentingan. Kerja sama para stakeholder harus dilakukan lebih erat.

Di dalam perspektif layanan bandara, kata Awaluddin, PT AP II bersama stakeholder mengembangkan protokol dengan lima kunci utama yaitu physical distancing, pemeriksaan kesehatan (health screening), layanan tanpa sentuhan (touchless processing), kebersihan dan disinfeksi fasilitas, serta perlindungan terhadap setiap orang.

Setiap stakeholder, kata dia, harus bekerja sama dengan erat seperti operator bandara, maskapai dan regulator. “Selain itu kerja sama juga harus dilakukan di antara sejumlah organisasi global yaitu International Civil Aviation Organization (ICAO), International Air Transport Association (IATA), dan Airport Council International (ACI),” kata Awaluddin Rabu (22/7) malam.

President Airport Council International (ACI) Europe Jost Lammers mengatakan setiap pihak harus mempertahankan kerja sama yang erat. Sebab ada banyak kesamaan yang dimiliki di antara pengelola bandara dan maskapai penerbangan. “Jika kita bisa mempertahankan kerja sama yang baik antara maskapai dan operator bandara, maka itu adalah kesempatan yang sangat besar (dalam menghadapi Covid-19),” ujar Jost Lammers.

Poin kedua yang menjadi kesepakatan tersebut yakni digitalisasi. Menurut Aawaluddin, PT AP II terus melakukan layanan digital untuk mempermudah perjalanan penumpang pesawat. (Baca juga: Buronan FBI Diyakini Bersembunyi di Konsulat China)

Salah satu contohnya adalah aplikasi Travelation yang mendukung aplikasi Indonesia Airports. “Travelation digunakan untuk melakukan pengecekan secara digital terhadap dokumen-dokumen yang harus dipenuhi setiap orang yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat di tengah pandemi,” ungkapnya.

Chief Strategy & Development Officer Bengaluru International Airport Limited Satyaki Raghunath, mengatakan perlu adanya acara-cara penggunaan teknologi. “Selain untuk meningkatkan customer experience, kita harus bisa mengekesplor apakah dapat menghasilkan pendapatan tambahan menggunakan teknologi,” jelas Satyaki Raghunath.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)