15 Negara Surga Pajak Teratas di Dunia, Ada Tetangga Indonesia

Rabu, 07 Juni 2023 - 11:32 WIB
loading...
15 Negara Surga Pajak...
Realitas surga pajak terbesar di dunia ternyata lebih beragam, tidak sebatas negara kecil atau bank di Swiss saja. Berikut daftar 15 negara surga pajak terbesar di dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Negara surga pajak menawarkan bagi individu super kaya dan perusahaan asing kewajiban membayar pajak minimal atau bahkan tidak sama sekali dalam situasi ekonomi dan politik yang stabil. Realitas surga pajak terbesar di dunia ternyata lebih beragam, tidak sebatas negara kecil atau bank di Swiss saja. Berikut daftar 15 negara surga pajak terbesar di dunia.

Negara surga pajak menarik bagi warga asing yang mencoba menghindari kewajiban pajak tanpa menghadapi komplikasi hukum. Lokasi tersebut mengizinkan perusahaan dan individu asing untuk secara legal menyimpan kekayaan mereka di suaka pajak dan menghindari pajak di negara asal mereka.



Secara bersamaan, negara surga pajak secara ekonomi mendapat manfaat dari modal yang masuk. Surga pajak tidak mengharuskan orang asing memiliki tempat tinggal untuk memarkir uang di lembaga keuangan dalam yurisdiksi mereka.



Dalam menentukan 15 surga pajak offshore teratas di dunia kali ini, digunakan Financial Secrecy Index (FSI) 2022 yang disusun oleh Tax Justice Network (TJN). TJN adalah jaringan internasional terkenal berbasis di Inggris yang berfokus pada mengadvokasi dan menangani masalah yang berkaitan dengan peraturan pajak dan keuangan internasional.

Indeks Kerahasiaan Keuangan atau FSI memeringkat yurisdiksi berdasarkan tingkat kerahasiaan dan sejauh mana mereka memfasilitasi kerahasiaan keuangan dan aktivitas offshore. Hal tersebut mempertimbangkan berbagai faktor dan indikator, antara lain tingkat kerahasiaan bank, transparansi keuangan, dan efektifitas peraturan anti pencucian uang.

Indeks Kerahasiaan Keuangan oleh TJN didasarkan pada tiga skala; skor kerahasiaan, skala global, dan nilai FSI. Nilai FSI menggabungkan skor kerahasiaan dan bobot skala global untuk menunjukkan sejauh mana kerahasiaan keuangan dimungkinkan oleh suatu yurisdiksi.

Ketika harus menyimpan uang di rekening bank luar negeri untuk meminimalkan kewajiban pajak, ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan, yakni kerahasiaan dan aksesibilitas. Berkat penggambaran budaya dan media populer seputar surga pajak, Anda mungkin membayangkan bank rahasia yang terletak di Swiss atau negara pulau terpencil di Karibia.

Meskipun persepsi ini ada benarnya, realitas surga pajak terbesar di dunia jauh lebih beragam. Surga ini tidak terbatas pada negara kecil saja, mereka mencakup kekuatan ekonomi utama yang mungkin mengejutkan.

Berdasarkan nilai FSI dari masing-masing yurisdiksi, inilah daftar surga pajak lepas pantai terbaik di dunia:

15. Siprus

Nilai FSI: 510

Meskipun Siprus secara resmi kehilangan status sebagai surga pajak pada tahun 2015, pulau ini merebut kembali posisinya dengan peringkat ke-15 pada laporan FSI 2022, dengan skor kerahasiaan keuangan 62 dari 100. Negara ini telah menjadi surga pajak lepas pantai yang menarik karena sistem perpajakan yang menguntungkan, tarif pajak perusahaan rendah, dan lokasi geografis dekat dengan Rusia dan Eropa.

Pulau ini membebaskan perusahaan non-residen dari perpajakan dan juga menawarkan berbagai pengecualian perpajakan pribadi, membuatnya semakin menarik bagi warga asing. Misalnya, penduduk non-Siprus mendapatkan fasilitas bebas pajak atas pendapatan pribadinya, capital gain, dividen, bunga, dan royalti.

Apalagi bila orang asing tersebut tinggal di negara itu setidaknya 60 hari selama satu tahun pajak dapat menjadi wajib pajak dan mendapat manfaat dari insentif pajak.

14. Kepulauan Cayman

Nilai FSI: 516

Kepulauan Cayman menempati peringkat sebagai yurisdiksi terbesar ke-14 dengan nilai kerahasiaan keuangan yang tinggi. Dikenal karena netralitas pajak dan fasilitas keuangan lepas pantai seperti perbankan dan perwalian. Pulau-pulau ini menjadi surga yang menguntungkan bagi penduduk maupun bukan penduduk.

Kepulauan Cayman juga mendukung penggabungan perusahaan offshore, yang berarti mereka dibebaskan dari pajak atas pendapatan yang diperoleh di luar wilayah negara. Hal ini disertai dengan kemudahan berbisnis membuat Kepulauan Cayman menjadi surga pajak yang populer bagi manajer hedge fund, perusahaan multinasional dan elit Amerika.

Selain itu Kepulauan Cayman menerapkan bebas pajak dalam hal keuntungan modal, pendapatan, properti, dan penjualan, ditambah serta tarif pajak nol untuk warga negara dan orang asing. Namun ada reputasi buruk karena mendorong berbagai organisasi dan individu untuk melakukan kegiatan terlarang seperti pencucian uang dan penggelapan pajak.

13. Inggris Raya

Nilai FSI: 547

Berdasarkan laporan FSI 2022, Inggris menempati urutan ke-13 sebagai kontributor kerahasiaan keuangan global terbesar, terhitung sekitar 1,16% dari pangsa FSI global. Menurut laporan tahun 2022 oleh Financial Times, penduduk Inggris memiliki kekayaan sekitar USD1,07 triliun yang tidak kena pajak dalam aset lepas pantai.

Laporan lain oleh Guardian mengungkapkan bahwa hampir 40% investasi perusahaan disalurkan ke negara surga pajak melalui Inggris, menjadikannya saluran utama untuk uang di luar Inggris.

Meskipun Britania Raya mungkin tidak dikenal secara populer sebagai surga pajak lepas pantai, mereka memiliki karakteristik yang mirip dengan yurisdiksi offshore tradisional. Misalnya, tidak ada pajak lokal untuk bisnis yang beroperasi di luar Inggris Raya, dan dividen yang didistribusikan melalui negara anggota UE tidak dikenai pajak ganda.

Selain itu, kerangka hukum di Inggris memungkinkan pembentukan perwalian dan struktur keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk menyimpan aset dan kekayaan sambil berpotensi menghindari pajak. Praktik-praktik ini, dikombinasikan dengan berbagai insentif pajak dan peraturan yang menguntungkan, telah menimbulkan kekhawatiran tentang status Inggris Raya sebagai surga pajak lepas pantai.

12. Belanda

Nilai FSI: 556

Belanda memiliki sejarah panjang sebagai surga pajak offshore. Ada penawaran menarik seperti pengurangan biaya pajak atas capital gain, royalti, dan bunga. Pada 2019, mereka menarik investasi asing langsung sekitar USD84 miliar.

Pajak perusahaan di Belanda cukup rendah, yang membuatnya menarik bagi bisnis asing hingga menjadikan negara ini salah satu penerima FSI terbesar pada tahun 2022. Ini adalah salah satu surga pajak perusahaan Eropa teratas bagi perusahaan Amerika dengan mendirikan anak perusahaan di negara tersebut untuk menghindari pembayaran pajak AS.

11. China

Nilai FSI: 578

China biasanya tidak dianggap sebagai surga pajak lepas pantai tradisional karena rezim dan peraturan pajaknya yang ketat. Tarif pajak perusahaan di negara ini tidak menarik, yaitu sebesar 25%. Pajak penghasilan progresif atas penghasilan juga umumnya dianggap tinggi.

Namun, laporan FSI tahun 2022 —yang menetapkan China dengan nilai FSI 578 dan pangsa kerahasiaan keuangan dunia sebesar 1,7%— menunjukkan bahwa negara tersebut dianggap memiliki beberapa tingkat kerahasiaan keuangan dan aktivitas keuangan luar negeri.

Makau, wilayah administratif khusus China secara khusus dianggap sebagai surga pajak karena sistem dan kebijakan perpajakannya yang menguntungkan bagi individu dan perusahaan. Di Makau, pendapatan asing dibebaskan dari pajak dan pajak perusahaan jauh lebih rendah daripada di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Mereka juga menawarkan tarif pajak yang lebih rendah untuk penduduk dan bukan penduduk yang menetap di kota.

10. Guernsey

Nilai FSI: 610

Guernsey adalah yang terbesar kedua di Kepulauan Channel, yang berdiri sebagai entitas independen dari Inggris. Pulau ini menawarkan parlemennya sendiri yang dipilih secara demokratis, dengan menjalankan kendali atas undang-undang, anggaran, dan tingkat perpajakan negara bagian.

Kemandirian fiskal dan legislatif ini memberdayakan pulau ini untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan bisnis yang selalu berubah, meningkatkan reputasinya sebagai tujuan bisnis yang ideal.

Guernsey menjadi surga pajak yang sangat menguntungkan bagi bisnis, menawarkan berbagai fasilitas, termasuk tarif pajak umum perusahaan nol dan pembebasan dari pajak capital gain, pajak pertambahan nilai, dan pajak warisan.

Kehadiran tarif pajak variabel yang semakin meningkatkan keuntungan ini, sering mengakibatkan bisnis menikmati kewajiban pajak minimal atau bahkan tidak ada sama sekali.

9. Kepulauan Virgin

Nilai FSI: 621

Dengan skor kerahasiaan 71 dan pangsa FSI di seluruh dunia sebesar 1,83%, British Virgin Islands (BVI) diakui sebagai salah satu surga pajak lepas pantai terkemuka di dunia. Mereka punya yurisdiksi patuh yang tidak pernah masuk daftar hitam oleh FATF atau OECD.

Hal ini, digabungkan dengan iklim subtropis pulau dan perairan murni, menjadikan BVI tempat yang ideal untuk bisnis lepas pantai. Negara ini menyediakan lingkungan ideal untuk mendirikan perusahaan offshore dan rekening bank, yang ditandai dengan nol pajak atas entitas tersebut serta tidak ada perjanjian pajak dengan negara lain.

Kondisi tersebut memastikan privasi keuangan yang aman dari perusahaan dan pemegang akun, menjadikannya pilihan yang menarik bagi orang asing untuk melindungi aset dan kekayaan mereka.

BVI juga memberikan pembebasan pajak atas keuntungan modal dan keuntungan yang dihasilkan di luar negeri. Selain itu, tidak ada kontrol pertukaran, yang memudahkan transfer dana untuk tujuan investasi dan perdagangan dengan tetap menjaga privasi finansial.

8. Uni Emirat Arab

Nilai FSI: 648

Uni Emirat Arab (UEA) adalah salah satu surga pajak dengan pertumbuhan tercepat di dunia, memberikan kontribusi sekitar 1,91% terhadap lanskap keuangan global. Sebuah laporan tahun 2021 oleh Tax Justice Network mengungkapkan bahwa lebih dari USD200 miliar mengalir ke negara tersebut, memperkuat statusnya sebagai surga bisnis yang menarik bagi investor asing.

Dalam laporan FSI 2022 oleh TJN, UEA melonjak ke peringkat 8, berkat perusahaan multinasional yang mengarahkan investasi asing langsung ke negara tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari penghematan pajak. Proses pembentukan perusahaan lepas pantai yang disederhanakan dan model bisnis bebas pajak telah membantu memposisikan UEA sebagai salah satu yurisdiksi pajak yang paling menguntungkan di dunia.

Namun, sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung transparansi pajak global, negara tersebut memberlakukan pajak 9% atas keuntungan perusahaan mulai tahun 2023. Namun demikian, UEA memastikan akan tetap kompetitif dan menarik bagi bisnis internasional.

7. Jerman

Nilai FSI: 681

Jerman berhasil menduduki peringkat ke-7 dalam Indeks Kerahasiaan Keuangan 2022. Negara ini tidak hanya memiliki reputasi dalam menjaga privasi pemegang rekening, tetapi juga menawarkan insentif pajak kepada investor asing, termasuk nol pajak atas bunga.

Korporasi non-residen dibebaskan dari pajak atas dividen atau pendapatan yang dihasilkan dari anak perusahaan atau cabang asing. Perusahaan asing yang beroperasi di Jerman juga menikmati keuntungan pajak yang signifikan, karena lingkungan pajak negara tersebut hanya mengenakan pajak sebesar 5% atas capital gain dan dividen.

Kondisi yang menguntungkan ini menjadikan Jerman tujuan yang menarik bagi bisnis dan investor yang ingin mengoptimalkan posisi pajak mereka.

6. Jepang

Nilai FSI: 765

Jepang biasanya tidak dianggap sebagai surga pajak di luar negeri, tetapi pangsa kerahasiaan keuangan global sebesar 2,25% dan skor kerahasiaan sebesar 63% menunjukkan tingkat keamanan keuangan yang lebih tinggi di negara tersebut. Ini adalah salah satu negara teraman dan terkaya di dunia dengan ukuran pasar yang besar dan kecanggihan bisnis, menarik orang asing untuk berinvestasi di negara tersebut.

Tarif pajak perusahaan Jepang yang lunak, mulai dari 15% hingga 23% dalam pendapatan tahunan, juga memposisikannya sebagai tujuan yang menguntungkan bagi bisnis internasional. Selain itu perusahaan yang beroperasi di Jepang hanya dikenakan pajak atas pendapatan yang dihasilkan di dalam wilayahnya, yang berarti pendapatan yang diperoleh dari sumber di luar Jepang dibebaskan dari pajak.

5. Luksemburg

Nilai FSI: 804

Sistem pajak teritorial Luksemburg menjadikannya surga pajak yang ideal bagi perusahaan lepas pantai. Entitas yang bukan penduduk atau asing hanya dikenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh di dalam negeri.

Selain itu, statusnya sebagai negara inti UE dengan lingkungan ekonomi dan politik yang sehat, serta tingkat kerahasiaan keuangan yang tinggi, membuat negara ini sangat menarik bagi bisnis asing.

Namun, lingkungan pajak Luksemburg telah memungkinkan banyak perusahaan asing untuk memotong tagihan pajak yang besar, yang menyebabkan negara tersebut dituduh menampung 55.000 perusahaan lepas pantai dan memfasilitasi penghindaran pajak.

4. Hongkong

Nilai FSI: 927

Hong Kong menempati peringkat keempat pada Indeks Kerahasiaan Keuangan 2022, dengan pangsa FSI di seluruh dunia sebesar 2,73%. Hal ini menjadikannya salah satu surga pajak paling populer karena pemerintah daerah mendorong investasi asing.

Keuntungan perusahaan yang dibuat di luar wilayah dibebaskan dari pajak. Yurisdiksi ini juga populer karena kemudahan berbisnis dan kebijakan yang bersahabat untuk investasi asing.

Hong Kong juga memiliki kebijakan tarif pajak nol atas pajak warisan, capital gain, pajak dividen, dan pajak pertambahan nilai. Pajak penghasilan untuk penduduk rendah, mulai dari 2% hingga 17%. Skor kerahasiaan keuangan yang tinggi yaitu 65 pada laporan FSI 2022 menambah reputasinya sebagai yurisdiksi yang aman bagi entitas asing.

3. Singapura

Nilai FSI: 1.167

Negara tetangga Indonesia menerapkan tarif pajak nol untuk perusahaan lepas pantai, hingga menjadikannya tujuan ideal bagi perusahaan non-residen. Skor kerahasiaan keuangan global 67 dan skor kerahasiaan perbankan 30 adalah indikator lain yang memperkuat reputasinya sebagai tempat berlindung yang aman bagi bisnis lepas pantai dan rekening bank luar negeri.

Negara ini juga memfasilitasi perusahaan untuk terlibat dalam perdagangan internasional dan perdagangan valas offshore. Tidak ada kontrol atau batasan pada bisnis penukaran mata uang, yang membuat aliran uang nyaman bagi investor asing.

Selain itu, fleksibilitas perusahaan Singapura dan perjanjian pajak yang menguntungkan dengan 28 negara berkontribusi pada statusnya sebagai wilayah yang menjanjikan bagi perusahaan non-residen.

2. Swiss

Nilai FSI: 1.167

Indeks Kerahasiaan Keuangan 2022 menempatkan Swiss sebagai yurisdiksi keuangan terkemuka kedua dengan nilai FSI global 1.167, pangsa FSI 3,43%, dan skor kerahasiaan 71. Peringkat ini mencerminkan tingkat kerahasiaan keuangan Swiss yang tinggi dan signifikansinya sebagai surga pajak global.

Kebijakan pajak yang menguntungkan, undang-undang privasi keuangan yang kuat, dan sistem perbankan stabil menjadikan Swiss surga pajak lepas pantai bagi bisnis yang ingin meminimalkan kewajiban pajak mereka dan melindungi aset keuangan mereka.

Negara ini juga menawarkan berbagai insentif pajak, termasuk tarif pajak rendah dan perlakuan pajak preferensial untuk jenis pendapatan dan kekayaan tertentu.

Tradisi rahasia perbankan Swiss yang sudah lama ada, dengan skor kerahasiaan perbankan 60, menambah daya pikatnya sebagai surga pajak lepas pantai. Negara ini secara historis mempertahankan hukum dan peraturan yang ketat untuk menjaga kerahasiaan informasi perbankan mereka.

1. Amerika Serikat

Nilai FSI: 1.951

Amerika Serikat (AS) menempati peringkat pertama pada Indeks Kerahasiaan Keuangan 2022, dengan bobot skala global yang luar biasa sebesar 25,8% dan pangsa FSI sebesar 5,74%. AS telah muncul sebagai suaka pajak global baru —menyalip Kepulauan Cayman dan suaka pajak populer lainnya— karena sektor keuangannya yang kuat, sistem pajak perusahaan yang kompetitif, dan lingkungan bisnis yang menguntungkan.

Beberapa negara bagian AS —seperti South Dakota, Nevada, dan Delaware— muncul sebagai pesaing yang semakin meningkat untuk suaka pajak lepas pantai populer seperti Kepulauan Cayman, Bahama, dan Malta. Mereka juga menjadi tujuan ideal bagi investor asing yang ingin menyembunyikan modalnya dari otoritas pajak, kreditur, dan lembaga penegak hukum.

Menurut sebuah laporan oleh Business Insider, di seluruh negeri menyimpan miliaran dolar yang tidak kena pajak. AS juga bukan peserta Common Reporting Standards.

Pada 2021 lalu, Pandora Papers mengungkap South Dakota telah menjadi salah satu contoh surga pajak di negara bagian AS, melonggarkan undang-undang pajak mereka untuk menarik investor kaya.

"Selama dekade terakhir, South Dakota, Nevada dan lebih dari puluhan negara bagian bertransformasi untuk unggul dalam bisnis, dengan menawarkan kerahasiaan keuangan (investor)," menurut laporan Pandora Papers tentang surga pajak perusahaan cangkang.

Fasilitas kerahasiaan dan sistem yang memungkinkan pengusaha untuk menghindari pajak apa pun, adalah kunci persaingan untuk menarik dana besar dari investor di dalam dan luar negeri, seperti yang dilansir dari AFP pada 2021.

"Hampir separuh negara bagian AS ikut serta dalam permainan (bisnis) ini," kata Chuck Collins dari Institute for Policy Studies, salah satu pakar yang memberikan latar belakang kepada jurnalis yang bekerja di Pandora Papers.

Selain South Dakota, Collins menyebutkan Alaska, Wyoming, dan Nevada, yang menjadi surga pajak perusahaan cangkang. "Mereka cenderung negara bagian kecil," katanya, di mana industri jasa yang diarahkan pada keuangan yang "akan memiliki banyak kekuatan."
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3096 seconds (0.1#10.140)