Buka Peluang Usaha & Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Temui Menteri Pariwisata Bulgaria
loading...
A
A
A
BULGARIA - Kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ke Eropa Timur berlabuh ke Bulgaria. Kali ini dirinya berdiskusi langsung dengan Menteri Pariwisata Republik Bulgaria , Zaritsa Dinkova di kantor Kementerian Pariwisata Bulgaria, Sofia Center, Sofia, Bulgaria pada Rabu (7/6/2023).
"Pertemuan ini melanjutkan pertemuan Duta Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria di Jakarta pada 26 Mei 2023," ungkap Sandiaga Uno didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara, Iwan Bogananta.
Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas sejumlah potensi kerjasama, termasuk kolaborasi tenaga kerja untuk meningkatkan pariwisata kedua negara. Sebab, seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas pasca pandemi covid-19, sektor parekraf kian membaik.
Kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya asal Eropa Timur ke Indonesia meningkat sangat signifikan, yakni mencapai 825%. "Ini adalah tanda positif yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui lebih banyak kerja sama yang intensif antara kedua negara," ungkap Sandiaga Uno.
Lebih lanjut dipaparkannya, hubungan bilateral antara Indonesia-Bulgaria telah terjalin sejak lama, tepatnya 21 September 1956. Pemerintah Indonesia dan Bulgaria pun telah menandatangani amandemen perjanjian bebas visa di Istana Negara, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 2016.
Perjanjian bebas visa itu berlaku untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas. Meski demikian, hubungan dan kerjasama ekonomi Bulgaria-Indonesia, termasuk perdagangan, investasi dan potensi pariwisata belum maksimal.
"Masih banyak potensi kerjasama yang bisa ditingkatkan," imbuhnya.
Kerjasama tersebut, di antaranya lewat program Indonesia Spice up the Dunia (ISUTW) yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tahun 2021. Lewat program tersebut, rendang serta beraneka ragam rempah kini menjadi komoditas unggulan yang merambah pasar Eropa.
"Pada tahun 2017 dan Tahun 2021 lalu, rendang dinobatkan sebagai 50 terbaik hidangan di dunia. Bahkan Gordon Ramsay sampai belajar dengan ahli kuliner Indonesia William Wongso di tahun 2020," ungkap Sandiaga Uno.
"Ini menjadi bukti keragaman kuliner Nusantara diakui dunia, lewat kerjasama yang terjalin antara kedua negara, kita berharap tercipta peluang usaha dan semakin terbuka lapangan kerja di kedua negara," jelasnya.
"Pertemuan ini melanjutkan pertemuan Duta Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria di Jakarta pada 26 Mei 2023," ungkap Sandiaga Uno didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara, Iwan Bogananta.
Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas sejumlah potensi kerjasama, termasuk kolaborasi tenaga kerja untuk meningkatkan pariwisata kedua negara. Sebab, seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas pasca pandemi covid-19, sektor parekraf kian membaik.
Kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya asal Eropa Timur ke Indonesia meningkat sangat signifikan, yakni mencapai 825%. "Ini adalah tanda positif yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui lebih banyak kerja sama yang intensif antara kedua negara," ungkap Sandiaga Uno.
Lebih lanjut dipaparkannya, hubungan bilateral antara Indonesia-Bulgaria telah terjalin sejak lama, tepatnya 21 September 1956. Pemerintah Indonesia dan Bulgaria pun telah menandatangani amandemen perjanjian bebas visa di Istana Negara, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 2016.
Perjanjian bebas visa itu berlaku untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas. Meski demikian, hubungan dan kerjasama ekonomi Bulgaria-Indonesia, termasuk perdagangan, investasi dan potensi pariwisata belum maksimal.
"Masih banyak potensi kerjasama yang bisa ditingkatkan," imbuhnya.
Kerjasama tersebut, di antaranya lewat program Indonesia Spice up the Dunia (ISUTW) yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tahun 2021. Lewat program tersebut, rendang serta beraneka ragam rempah kini menjadi komoditas unggulan yang merambah pasar Eropa.
"Pada tahun 2017 dan Tahun 2021 lalu, rendang dinobatkan sebagai 50 terbaik hidangan di dunia. Bahkan Gordon Ramsay sampai belajar dengan ahli kuliner Indonesia William Wongso di tahun 2020," ungkap Sandiaga Uno.
"Ini menjadi bukti keragaman kuliner Nusantara diakui dunia, lewat kerjasama yang terjalin antara kedua negara, kita berharap tercipta peluang usaha dan semakin terbuka lapangan kerja di kedua negara," jelasnya.
(akr)