Bos TikTok Buka Suara soal Kabar Investasi di Indonesia Rp148 Triliun

Kamis, 15 Juni 2023 - 17:06 WIB
loading...
Bos TikTok Buka Suara soal Kabar Investasi di Indonesia Rp148 Triliun
CEO TikTok Shou Zi Chew beri penjelasan soal investasi di Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - TikTok dikabarkan akan melakukan investasi sebesar USD10 miliar atau Rp148 triliun (kurs Rp14.800). Isu tersebut beredar setelah CEO TikTok Shou Zi Chew bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan .



Ketika dikonfirmasi terkait isu tersebut, Shou tidak berkenan mengatakan iya atau tidak. Menurutnya, pertemuan tersebut bersifat pribadi.

"Itu prinsipnya seperti Anda tahu pertemuan menteri bersifat pribadi," katanya dalam konfrensi pers TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Meski begitu, Shou mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investasi miliaran dolar selama tiga sampai lima tahun ke depan. Ekspansi itu lantaran pihaknya melihat potensi yang bagus di Indonesia, yang saat ini pengguna TikTok sudah melebihi 125 juta.

"Kami melihat peluang pertumbuhan kami di sini. Dan kami akan untuk berinvestasi lebih banyak di negara ini dan tentu saja di kawasan ini," katanya.

Sementara itu, Shou mengatakan bahwa karyawan yang ada di regional Asia Tenggara sudah mencapai 10.000 orang. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri sebanyak 2.000 orang.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan CEO TikTok Shou Zi Chew di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (14/6). Pada pertemuan itu, Mendag mengungkapkan TikTok memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses digitalisasi.

“Tidak hanya menjadi platform hiburan, TikTok juga berpengaruh besar terhadap ekosistem UMKM Indonesia. Kami senang, perkembangan digital seperti TikTok mempermudah pertemuan antara pembeli dengan produsen,” kata Mendag.

Mendag Zulhas menambahkan, keberadaan platform digital membuat produsen dan pembeli terhubung secara langsung, sehingga memotong peran rantai distribusi. “Ini sangat berpengaruh, khususnya bagi pelaku bisnis UMKM,” lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3235 seconds (0.1#10.140)