7 Tips Jitu agar UMKM Dilirik Investor ala Ansari Kadir

Sabtu, 17 Juni 2023 - 14:08 WIB
loading...
A A A
Pelaku UMKM tidak akan bisa menentukan harga, kalau tidak mengetahui segmen pasar mana yang akan dituju. Segmentasi produk menjadi upaya pelaku UMKM untuk memproduksi produk sesuai dengan customer base.

Produk yang dibuat juga sebaiknya harus melewati tahap Research and Development (RnD). Tujuannya agar UMKM dapat meluncurkan produk yang orisinal secara optimal, dan dapat selangkah lebih maju dari kompetitornya.

4. Memiliki Marketing Plan yang Efektif dan Efisien

Marketing plan yang merupakan bagian dari sales (penjualan) mempunyai peranan yang sangat penting bagi investor. Marketing dan sales adalah ujung tombak dari sebuah bisnis. Dengan membuat rencana pemasaran, pelaku UMKM bisa mengukur dan memproyeksikan keuntungan yang akan didapat. Marketing plan juga akan membantu menghindari kegagalan pemasaran yang mungkin saja terjadi.

Dengan demikian, menurut Arie, dalam menyiapkan marketing plan, UMKM dapat menerapkan konsep Marketing Mix dengan pendekatan konsep 7P yaitu product, pricing, promotion, placement, people, physical evidence (lingkungan), process: business model.

“Mengenai promosi, bisa dilakukan dengan dua secara konvensional seperti bazar, seminar, dan event maupun promosi secara modern atau new wave atau secara digital,” tutur pria yang pernah sukses menjual 8 ribu unit motor hanya dalam waktu satu bulan tersebut dengan penuh semangat.

Berpromosi lewat media, lanjut Arie, menjadi tools marketing yang sangat berpengaruh. Hal ini karena pada dasarnya, marketing adalah memperkenalkan, sementara sales bertugas untuk menjual. Jadi tanpa media itu, sales tak bisa menjual dengan maksimal.

5. Memiliki Saluran Distribusi

Saluran distribusi (distribution channel) atau placement memegang peranan penting dalam pemasaran produk. Tanpa distribusi yang baik dan unik, produk UMKM tidak akan bisa sampai ke tangan konsumen yang menjadi target penjualan. Karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk dapat menentukan placement yang tepat dan unik.

Sebagai contoh, pelaku UMKM bisa memanfaatkan grup WhatsApp dan kode referral untuk memberikan product education dalam rangka menjaring customer loyalty. Dari situlah, akan terbangun engagement dengan konsumen. "Sebagai pebisnis kita harus punya distribution channel yang bukan hanya vertikal, tapi juga horizontal. Kita bisa memanfaatkan media sosial, baik digital maupun konvensional. Sebagai contoh ada salah satu pelaku UMKM yang membuat Grup WhatsApp, lalu dia memberikan reward berupa diskon harga apabila meng-invite anggota lainnya. Nah, dengan demikian akan terbangun loyalitas pelanggan terhadap produk kita," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)