Barat Ingin Kucilkan Ekonomi China, PM Li Qiang Beri Serangan Balik
loading...
A
A
A
Menanggapi kritik pedas Beijing terhadap langkah itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Beijing pekan lalu bersikeras bahwa Amerika Serikat tidak mencari "penahanan ekonomi" terhadap China.
"Tetapi pada saat yang sama," katanya, "bukan kepentingan kami untuk menyediakan teknologi ke China yang dapat digunakan untuk melawan kami."
Pertumbuhan 5%
China pada tahun ini menargetkan bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5% yang ditetapkan oleh Beijing pada awal tahun ini. Hal ini disampaikan Li kepada semua orang di forum, yang dihadiri oleh para pemimpin dari Selandia Baru, Mongolia, Vietnam dan Barbados, serta delegasi besar dari Arab Saudi.
"Untuk sepanjang tahun, kami diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen yang ditetapkan pada awal tahun ini," kata Li.
"Kami sepenuhnya percaya diri dan mampu mendorong perkembangan ekonomi China yang stabil dan jangka panjang di jalur pembangunan berkualitas tinggi dalam jangka panjang,"
China sedang bergulat dengan pemulihan pasca-Covid yang melambat, dengan sejumlah indikator terlihat loyo dalam beberapa pekan terakhir untuk menjadi sinyal Beijing sedang kehabisan tenaga.
Bank sentral Beijing pekan lalu memangkas dua suku bunga utama dalam upaya untuk melawan perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dan laporan bulan ini menunjukkan Beijing sedang bersiap menerapkan kebijakan baru dalam berbagai bidang ekonomi, khususnya sektor real estat, yang merupakan salah satu penyumbang besar produk domestik bruto.
Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi "sekitar lima persen" pada Maret, salah satu yang terendah dalam beberapa dekade setelah ketatnya kebijakan nol-Covid yang memukul aktivitas bisnis.
"Tetapi pada saat yang sama," katanya, "bukan kepentingan kami untuk menyediakan teknologi ke China yang dapat digunakan untuk melawan kami."
Pertumbuhan 5%
China pada tahun ini menargetkan bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5% yang ditetapkan oleh Beijing pada awal tahun ini. Hal ini disampaikan Li kepada semua orang di forum, yang dihadiri oleh para pemimpin dari Selandia Baru, Mongolia, Vietnam dan Barbados, serta delegasi besar dari Arab Saudi.
"Untuk sepanjang tahun, kami diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen yang ditetapkan pada awal tahun ini," kata Li.
"Kami sepenuhnya percaya diri dan mampu mendorong perkembangan ekonomi China yang stabil dan jangka panjang di jalur pembangunan berkualitas tinggi dalam jangka panjang,"
China sedang bergulat dengan pemulihan pasca-Covid yang melambat, dengan sejumlah indikator terlihat loyo dalam beberapa pekan terakhir untuk menjadi sinyal Beijing sedang kehabisan tenaga.
Bank sentral Beijing pekan lalu memangkas dua suku bunga utama dalam upaya untuk melawan perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dan laporan bulan ini menunjukkan Beijing sedang bersiap menerapkan kebijakan baru dalam berbagai bidang ekonomi, khususnya sektor real estat, yang merupakan salah satu penyumbang besar produk domestik bruto.
Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi "sekitar lima persen" pada Maret, salah satu yang terendah dalam beberapa dekade setelah ketatnya kebijakan nol-Covid yang memukul aktivitas bisnis.