Menaker Apresiasi Penempatan 133 Perawat RI ke Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Binawan Inti Utama (Binawan) memberangkatkan 133 perawat lulusan D3 dan S1 keperawatan Indonesia ke Singapura . Ini menjadi kali pertama Indonesia menempatkan tenaga kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Singapura.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat menghadiri acara pelepasan ratusan perawat tersebut di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Selasa (20/6) menyampaikan, saat ini dunia membutuhkan banyak perawat.
Tentunya hal ini menjadi peluang bagus untuk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di dunia. Para perawat dari Indonesia pun diyakini punya kompetensi dan keterampilan yang baik.
“Saya bersyukur dengan peluang besar perawat yang ditempatkan di luar negeri, salah satunya Singapura, ini akan mengembalikan image Indonesia yang mampu menempatkan professional skill workers dan pekerja formal lain,” ujarnya, dikutip Jumat (30/6/2023).
Ida menegaskan bahwa dalam hal ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) lainnya.
Senada, CEO Binawan Group, Said Saleh Alwaini mengatakan, Binawan tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan dari Kemnaker dan Perwakilan RI juga sangat penting dalam mempertemukan, menjalin kesepakatan, dan membuka peluang untuk perawat Indonesia.
Said mengungkapkan, Binawan juga memiliki International Registered Nurse Program, yang berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan stakeholder industri kesehatan lainnya untuk menyiapkan perawat Indonesia agar mampu ditempatkan bekerja di luar negeri. “Harapannya dapat memberikan dampak positif untuk Indonesia, terutama di kampung halamannya,” ucapnya.
Keberangkatan perawat Indonesia ke Singapura seperti ‘pecah telur’ secara institusional yang telah dicapai oleh Binawan.
Selain program Singapura, ungkap Said, Binawan telah memberangkatkan perawat dan bidan ke luar negeri. Di antaranya Inggris, Australia, Arab Saudi, United Arab Emirates, Kuwait, Jerman.
Turut hadir pada acara pelepasan tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Suhartono, Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kemnaker Rendra Setiawan, Dubes Singapura untuk Kuwait Zainul Abidin Rasheed.
Sebagai informasi, Binawan memiliki pengalaman lebih dari empat dekade di industri yang berfokus pada layanan dan pengembangan SDM.
Perseroan telah menempatkan lebih dari 30.000 tenaga terampil dan profesional di berbagai sektor industri ke luar negeri. Sebut saja Kanada, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kuwait, Saudi Arabia, Jerman, Amerika Serikat.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat menghadiri acara pelepasan ratusan perawat tersebut di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Selasa (20/6) menyampaikan, saat ini dunia membutuhkan banyak perawat.
Tentunya hal ini menjadi peluang bagus untuk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di dunia. Para perawat dari Indonesia pun diyakini punya kompetensi dan keterampilan yang baik.
“Saya bersyukur dengan peluang besar perawat yang ditempatkan di luar negeri, salah satunya Singapura, ini akan mengembalikan image Indonesia yang mampu menempatkan professional skill workers dan pekerja formal lain,” ujarnya, dikutip Jumat (30/6/2023).
Ida menegaskan bahwa dalam hal ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) lainnya.
Senada, CEO Binawan Group, Said Saleh Alwaini mengatakan, Binawan tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan dari Kemnaker dan Perwakilan RI juga sangat penting dalam mempertemukan, menjalin kesepakatan, dan membuka peluang untuk perawat Indonesia.
Said mengungkapkan, Binawan juga memiliki International Registered Nurse Program, yang berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan stakeholder industri kesehatan lainnya untuk menyiapkan perawat Indonesia agar mampu ditempatkan bekerja di luar negeri. “Harapannya dapat memberikan dampak positif untuk Indonesia, terutama di kampung halamannya,” ucapnya.
Keberangkatan perawat Indonesia ke Singapura seperti ‘pecah telur’ secara institusional yang telah dicapai oleh Binawan.
Selain program Singapura, ungkap Said, Binawan telah memberangkatkan perawat dan bidan ke luar negeri. Di antaranya Inggris, Australia, Arab Saudi, United Arab Emirates, Kuwait, Jerman.
Turut hadir pada acara pelepasan tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Suhartono, Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kemnaker Rendra Setiawan, Dubes Singapura untuk Kuwait Zainul Abidin Rasheed.
Sebagai informasi, Binawan memiliki pengalaman lebih dari empat dekade di industri yang berfokus pada layanan dan pengembangan SDM.
Perseroan telah menempatkan lebih dari 30.000 tenaga terampil dan profesional di berbagai sektor industri ke luar negeri. Sebut saja Kanada, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kuwait, Saudi Arabia, Jerman, Amerika Serikat.
(ind)