Pertamina Hulu Mahakam Mulai Garap Proyek Investasi Senilai USD105 Juta

Senin, 27 Juli 2020 - 21:18 WIB
loading...
Pertamina Hulu Mahakam...
Di tengah pandemi Covid-19, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PHI selaku induk usaha, mengumumkan dimulainya pekerjaan konstruksi tiga anjungan lepas pantai untuk Lapangan Sisi Nubi dan South Mah
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, mengumumkan dimulainya pekerjaan konstruksi 3 (tiga) anjungan lepas pantai untuk Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam. Proyek dengan investasi sebesar USD105 juta tersebut akan mendukung 20% produksi WK Mahakam pada tahun 2024.

PTH Direktur Utama PHM, Danar Dodjoadhi mengatakan, produksi migas dari proyek ini akan mampu menopang 20% produksi WK Mahakam di tahun 2024. “Pada saat produksi puncak, kontribusi dari ketiga anjungan ini diharapkan akan mencapai 120 MMSCFD,” kata Danar di Jakarta, Senin (27/7/2020).

(Baca Juga: Pertamina Targetkan TKDN Proyek RDMP Cilacap hingga 50% )

Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim, menyampaikan kegembiraannya karena pemenang kontrak ini adalah perusahaan dalam negeri. “Hal ini penting untuk meningkatkan kapasitas perusahaan nasional agar memiliki kemampuan tidak hanya di kancah nasional namun juga global,” tegasnya.

Lebih lanjut Chalid menerangkan, kontrak EPSCC ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam. "Nilai kontrak mencapai USD105 juta, berdurasi 18 bulan, dengan komitmen TKDN sebesar 51,2%," katanya.

Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Sulistya Hastuti Wahyu menyambut baik realisasi proyek di tengah masa pandemi Covid seperti saat ini karena akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal maupun nasional.

"Kegiatan ini sekaligus merealisasi satu bagian yang harus dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel pada tahun 2030," ungkap Sulistya.

(Baca Juga: Optimalkan Kilang, Pertamina Gandeng Kimia Farma Produksi Bahan Baku Farmasi )

Selanjutnya SKK Migas mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang diharapkan. Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja lokal di lokasi pekerjaan yaitu Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Pada saat pekerjaan puncak, proyek ini akan menyerap 900 hingga 1000 tenaga kerja. “Kami juga memberikan apresiasi kepada PHM yang dapat melaksanakan proses tender ini secara tepat waktu yaitu selama 88 hari,” katanya.

Apresiasi juga diberikan SKK Migas kepada PHM karena KKKS tersebut mampu menghasilkan potensi efisiensi dari tender tersebut sebesar US$ 17,6 juta terhadap owner estimate yang diusulkan kepada SKK Migas pada saat persetujuan rencana tender. “Semoga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan dapat direalisasi sesuai rencana sehingga potensi penghematan itu menjadi nyata,” tambah Sulistya.

Sulistya juga menerangkan, walaupun saat ini sedang pandemi Covid 19, SKK Migas berharap PHM dan pelaksana kontrak tetap berupaya agar pelaksanaan kontrak berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan tidak terjadi keterlambatan pekerjaan.

“Namun tentunya kami tetap meminta agar pelaksanaan kegiatan berpedoman pada protokol kesehatan, karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar di sektor hulu migas," lanjutnya.

Ketiga anjungan yang akan dibangun itu adalah Jumelai yang akan dipasang di Lapangan South Mahakam, serta North Sisi dan North Nubi untuk Lapangan Sisi Nubi. Proyek yang dinamai JSN ini diharapkan selesai pada kuartal IV tahun 2021. Dalam proyek JSN ini, PHM juga membuat berbagai upaya efisiensi dari sisi desain sehingga anjungan yang dibangun lebih ringan 66%, disesuaikan dengan kapasitas cadangan gas yang ada.

Gas yang diproduksi dari proyek JSN ini akan disalurkan ke kilang pengolahan PT Pertamina Refinery Unit (RU) 5 di Balikpapan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)