IHSG Diprediksi Mixed, Pengamat Wanti-wanti Pelemahan Kembali Terjadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung melemah pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.800-6.921.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, pelemahan lanjutan IHSG terjadi dengan kenaikan nilai transaksi, terindikasi panic selling.
"IHSG nampak jenuh beli dan melanjutkan pelemahan kembali. Malah, pelemahan ini dilanjutkan dengan nilai transaksi yang meningkat. Ini menunjukkan adanya panic selling dari pelaku pasar," tulis William dalam analisisnya, Kamis (20/7/2023).
Menurut William, perkiraan sektor penopang IHSG akan datang dari komoditas, ini dikarenakan adanya kondisi jenuh jual sejak awal tahun sehingga memungkinkan terjadinya technical rebound. Sedangkan saham-saham big caps masih mengalami tekanan jual.
"Sejauh ini pelemahan yang terjadi pada IHSG merupakan faktor teknikal dan tidak ditemukan sentimen yang berefek signifikan terhadap pergerakan pasar, sehingga setiap pelemahan bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," kata dia.
Untuk faktor teknikal, pola shooting star yang mengindikasikan pelemahan sebelumnya, dilanjutkan dengan pelemahan lagi pada hari Selasa, kini secara teknikal, 3 candlestick IHSG telah membentuk formasi baru yang disebut evening star, dan ini juga merupakan indikasi bearish. Untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -36.94 poin (-0.54%) menuju 6830,20 pada perdagangan hari Selasa 18 Juli 2023.
Sebanyak 182 saham menguat, 354 saham menurun, dan 206 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 10.316T (all market).
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, pelemahan lanjutan IHSG terjadi dengan kenaikan nilai transaksi, terindikasi panic selling.
"IHSG nampak jenuh beli dan melanjutkan pelemahan kembali. Malah, pelemahan ini dilanjutkan dengan nilai transaksi yang meningkat. Ini menunjukkan adanya panic selling dari pelaku pasar," tulis William dalam analisisnya, Kamis (20/7/2023).
Menurut William, perkiraan sektor penopang IHSG akan datang dari komoditas, ini dikarenakan adanya kondisi jenuh jual sejak awal tahun sehingga memungkinkan terjadinya technical rebound. Sedangkan saham-saham big caps masih mengalami tekanan jual.
"Sejauh ini pelemahan yang terjadi pada IHSG merupakan faktor teknikal dan tidak ditemukan sentimen yang berefek signifikan terhadap pergerakan pasar, sehingga setiap pelemahan bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," kata dia.
Untuk faktor teknikal, pola shooting star yang mengindikasikan pelemahan sebelumnya, dilanjutkan dengan pelemahan lagi pada hari Selasa, kini secara teknikal, 3 candlestick IHSG telah membentuk formasi baru yang disebut evening star, dan ini juga merupakan indikasi bearish. Untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -36.94 poin (-0.54%) menuju 6830,20 pada perdagangan hari Selasa 18 Juli 2023.
Sebanyak 182 saham menguat, 354 saham menurun, dan 206 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 10.316T (all market).