Siap-siap! Hadapi Lonjakan Harga Pangan Global Imbas Kebijakan India dan Rusia

Jum'at, 21 Juli 2023 - 08:47 WIB
loading...
Siap-siap! Hadapi Lonjakan...
Pasokan pangan dunia saat ini di bawah tekanan, usai Rusia menarik diri dari kesepakatan laut hitam dan di sisi lain India sebagai pengekspor beras terbesar dunia, menerapkan larangan ekspor beras putih non-basmati. Foto/Dok
A A A
NEW DELHI - India menerapkan kebijakan larangan ekspor beras putih non-basmati dalam upaya untuk meredam lonjakan harga domestik yang membayangi. Hujan lebat telah merusak tanaman di negara itu dan harga beras meningkat lebih dari 11% selama 12 bulan terakhir.



Beras non-basmati saat ini menyumbang sekitar seperempat dari ekspor beras India, seperti disampaikan oleh Kementerian Urusan Konsumen saat mengumumkan perubahan kebijakan. Sementara para ahli memperingatkan langkah India itu dapat mendorong harga pangan global lebih tinggi.

"Cukup adil untuk mengatakan, hal ini akan berdampak cukup besar pada harga pangan global," kata Kepala Analisis Investasi dan Penelitian di Hargreaves Lansdown, Emma Wall dilansir BBC, Jumat (21/7/2023).



Pasokan pangan saat ini di bawah tekanan, usai Rusia menarik diri dari kesepakatan yang menjamin perjalanan yang aman dari biji-bijian Ukraina, termasuk gandum. Di sisi lain India adalah pengekspor beras terbesar di dunia, setara lebih dari 40% dari pengiriman global.

Beras non-basmati terutama diekspor ke negara-negara di Asia dan Afrika. Tahun lalu, pemerintah India memberlakukan pajak ekspor 20% untuk mencoba mencegah penjualan ke luar negeri. Kebijakan tersebut juga membatasi pengiriman gandum dan gula.

Tetapi ekspor menjadi pilihan karena bisa lebih menguntungkan bagi petani India daripada menjual di dalam negeri. Sementara itu, Pemerintah mengatakan, para petani masih akan dapat mengekspor jenis beras lain, termasuk basmati gandum panjang, untuk memastikan mereka "mendapatkan manfaat dari harga yang menguntungkan di pasar internasional".

"Negara juga akan mempertimbangkan permintaan agar mengizinkan pengiriman ke negara lain berdasarkan kebutuhan ketahanan pangan," kata Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, telah menyebabkan harga pangan global melonjak. Ketika tekanan-tekanan itu sedikit mereda di tingkat internasional, cuaca buruk menerpa India dan telah merusak tanaman di banyak negara bagian utara, mendorong biaya untuk banyak barang - termasuk tomat dan bawang - yang meningkat tajam.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
Harta Karun Tanah Jarang...
Harta Karun Tanah Jarang Rusia Berkali Lipat dari Ukraina, Kini Disodorkan ke AS
Rekomendasi
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
Ratusan Pemudik dari...
Ratusan Pemudik dari Sumatera Mulai Kembali ke Pulau Jawa
MasyaAllah.. Ragnar...
MasyaAllah.. Ragnar Oratmangoen Donasi untuk Anak-anak Gaza Palestina
Berita Terkini
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
23 menit yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
9 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
10 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
10 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
11 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
12 jam yang lalu
Infografis
Siap Hadapi Perang Dunia...
Siap Hadapi Perang Dunia III, Rusia Siagakan Rudal Avangard
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved