40 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Dunia, Ada Tetangga Indonesia

Senin, 31 Juli 2023 - 13:26 WIB
loading...
A A A
PDB Mozambik pada tahun 2023 adalah USD19.909 miliar pada tahun 2023, naik dari USD14.8 miliar saat 2018. Namun, karena penurunan investasi asing dan bencana alam, negara ini berjuang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

Selanjutnya sesuai dengan Proyek Borgen, persentase besar dari mereka yang tinggal di daerah pedesaan Mozambik tetap miskin karena mereka terputus dari lanskap ekonomi yang lebih besar.

4. Somalia

Di bawah USD2.15
Tingkat Kemiskinan: 70%

Menurut Bank Dunia, hampir 90% orang Somalia menghadapi kemiskinan multidimensi, sementara 70% hidup di bawah garis kemiskinan. PDB Somalia saat ini adalah USD8,733 miliar, menurut IMF, dengan jumlah penduduk di negara ini mencapai 17 juta orang.

3. Madagaskar

Di bawah USD2.15 dengan Tingkat kemiskinan: 70,7%

Populasi Madagaskar menyentuh 30 juta pada tahun 2023, tetapi PDB-nya hampir USD15 miliar. Perbedaan mencolok ini menghasilkan hampir dua pertiga populasi mereka hidup di bawah garis kemiskinan.

Pada tahun 2023, lebih dari 70% penduduknya hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari. Kenyataan suram ini berasal dari terbatasnya akses ke pendidikan, ketidakstabilan politik yang terus-menerus, dan infrastruktur yang tidak memadai.

2. Republik Afrika Tengah

Di bawah USD2,15
Tingkat Kemiskinan: 71%

Menurut perkiraan Bank Dunia tahun 2020, hampir 71% populasi di Republik Afrika Tengah hidup di bawah garis kemiskinan. Fakta-fakta ini dapat dibuktikan dengan PDB negara yang hanya sebesar USD2,7 miliar pada tahun 2023.

Meskipun ada upaya oleh organisasi internasional untuk mengatasi situasi tersebut, CAR memiliki salah satu krisis kemanusiaan paling parah di dunia.

1. Sudan Selatan

Di bawah USD2,15
Tingkat Kemiskinan: 76,4%

Meskipun PDB Sudan Selatan telah tumbuh dari USD3 miliar pada 2018 menjadi sekitar USD7 miliar pada 2023, sebagian besar penduduk negara itu masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Konflik, pengungsian, dan keterlibatan eksternal dikatakan sebagai penyebab terbesar ekonomi Sudan Selatan yang lemah.

Juga, menurut Bank Dunia, kemiskinan di negara ini terutama pada daerah pedesaan karena penduduk tidak memiliki akses ke kesempatan kerja yang lebih baik yang dapat meningkatkan daya beli mereka.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)