Kalbe Mendorong Pelaku UMKM Lebih Produktif
loading...
A
A
A
"Ada banyak metode yang dapat dilakukan pelaku usaha UMKM agar bisa meningkatkan produktivitas sesuai dengan target yang diinginkan. Termasuk dengan melakukan workshop UMKM Anti Nanggung Mixagrip yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui strategi pengelolaan risiko di lokasi usaha. Kami siap mendukung dan menjadi mitra strategis dalam pelaksanaannya," ucap Ade Syaekudin.
Menurut data jurnal Impact of Infuenza and Infuenza‑Like Illness on Work Productivity Outcomes: A Systematic Literature Review Pharmaco-Economics (2023), sebanyak 63 penelitian yang dilakukan dari tahun 2007—Februari 2022. Hasilnya, hampir 75% pekerja meninggalkan pekerjaannya akibat terserang flu selama 2—3 hari, dan sekitar 60—80% pekerja tetap melakukan pekerjaan pada saat mereka sakit flu.
Berdasarkan data tersebut, Mixagrip yang merupakan pemimpin pasar kategori obat flu dan sudah hadir lebih dari 45 tahun di Indonesia, kini hadir sebagai solusi obat flu dan batuk tanpa kantuk. Mixagrip memahami betapa krusialnya manajemen risiko dalam dunia UMKM, khususnya terkait kesehatan para pekerja UMKM.
Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan gejala seperti flu, batuk, dan demam. Sakit Flu dapat mempengaruhi produktivitas pekerja, sehingga dapat berpengaruh kepada produktivitas di perusahaan dan keseharian.
“ISPA masih cukup tinggi dan merupakan salah satu penyakit yang self limiting disease atau dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang cukup baik. Upaya pencegahan dan tata laksana dengan penerapan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan swamedikasi,” papar Wakil Sekretaris II Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dr. Telogo Wismo Agung Durmanto.
PHBS dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang, menjaga kebersihan diri, cuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan sebagainya. Sedangkan, swamedikasi merupakan upaya konsumsi obat yang dapat dilakukan secara mandiri dengan tujuan mengurangi keluhan.
“Misalnya, obat-obatan yang terkombinasi untuk mengurangi gejala flu dan batuk. Dilengkapi dengan konsumsi vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro tubuh,” tutup dr. Telogo.
Sementara itu, workshop UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Anti Nanggung Mixagrip berkolaborasi dengan UKMIndonesia.id. Dewi Meisari selaku Co-Founder UKMIndonesia.id memberikan materi terkait pola pikir untuk bertumbuh dan berusaha, cara menemukan motivasi diri, memahami jenis-jenis risiko yang menghambat usaha, serta mitigasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang merangsang produktivitas dan menghindari risiko.
Dewi juga menekankan pentingnya menerapkan 5R plus. Di antaranya, ringkas, rapi, resik, rawat, rajin, plus peduli kesehatan dengan menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Menurut data jurnal Impact of Infuenza and Infuenza‑Like Illness on Work Productivity Outcomes: A Systematic Literature Review Pharmaco-Economics (2023), sebanyak 63 penelitian yang dilakukan dari tahun 2007—Februari 2022. Hasilnya, hampir 75% pekerja meninggalkan pekerjaannya akibat terserang flu selama 2—3 hari, dan sekitar 60—80% pekerja tetap melakukan pekerjaan pada saat mereka sakit flu.
Berdasarkan data tersebut, Mixagrip yang merupakan pemimpin pasar kategori obat flu dan sudah hadir lebih dari 45 tahun di Indonesia, kini hadir sebagai solusi obat flu dan batuk tanpa kantuk. Mixagrip memahami betapa krusialnya manajemen risiko dalam dunia UMKM, khususnya terkait kesehatan para pekerja UMKM.
Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan gejala seperti flu, batuk, dan demam. Sakit Flu dapat mempengaruhi produktivitas pekerja, sehingga dapat berpengaruh kepada produktivitas di perusahaan dan keseharian.
“ISPA masih cukup tinggi dan merupakan salah satu penyakit yang self limiting disease atau dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang cukup baik. Upaya pencegahan dan tata laksana dengan penerapan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan swamedikasi,” papar Wakil Sekretaris II Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dr. Telogo Wismo Agung Durmanto.
PHBS dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang, menjaga kebersihan diri, cuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan sebagainya. Sedangkan, swamedikasi merupakan upaya konsumsi obat yang dapat dilakukan secara mandiri dengan tujuan mengurangi keluhan.
“Misalnya, obat-obatan yang terkombinasi untuk mengurangi gejala flu dan batuk. Dilengkapi dengan konsumsi vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro tubuh,” tutup dr. Telogo.
Sementara itu, workshop UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Anti Nanggung Mixagrip berkolaborasi dengan UKMIndonesia.id. Dewi Meisari selaku Co-Founder UKMIndonesia.id memberikan materi terkait pola pikir untuk bertumbuh dan berusaha, cara menemukan motivasi diri, memahami jenis-jenis risiko yang menghambat usaha, serta mitigasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang merangsang produktivitas dan menghindari risiko.
Dewi juga menekankan pentingnya menerapkan 5R plus. Di antaranya, ringkas, rapi, resik, rawat, rajin, plus peduli kesehatan dengan menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
(akr)