Perubahan Iklim dan Geopolitik Jadi Momok bagi Industri Mamin Tanah Air

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 13:08 WIB
loading...
Perubahan Iklim dan...
Industri mamin terkendala perubahan iklim dan geopolitik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia ( Gapmmi ) Adhi S. Lukman mengatakan, perubahan iklim dan gejolak geopolitik masih menjadi momok utama bagi industri makanan dan minuman ( mamin ) di Tanah Air. Kedua sentimen itu membuat harga bahan baku melonjak, sehingga ongkir produksi juga semakin mahal.



Sementara, para pelaku usaha sulit untuk mengerek harga produknya mengikuti fluktuasi harga bahan baku tadi. Kenaikan harga akan membuat masyarakat mengurangi atau menekan belanja mamin mereka.

"Dengan kenaikan harga energi logistik dan lain sebagainya, sementara harga jual tidak bisa setinggi kenaikan itu, tentu akan berpengaruh terhadap profit dan bottom line kita," ujar Adhi dalam Market Review IDXChannel, Jumat (4/8/2023).

Lebih lanjut, Adhi menjelaskan, dengan kondisi geopolitik alias ketegangan antarnegara, membuat terganggunya rantai pasok bahan baku. Misal ketegangan yang terjadi antara Rusia - Ukraina, yang menyebabkan Ukraina menahan pengiriman gandumnya ke beberapa negara termasuk Indonesia.

"Geopolitik dengan adanya perang dan ketegangan, mau tidak mau menyebabkan perubahan terhadap harga dan ketersediaan, seperti misalnya larangan bahan pangan. India melarang beras, Rusia melarang gandum, ini akan menjadi satu hambatan," sambungnya.

Sedangkan untuk climate change atau perubahan iklim, Adhi mengatakan saat ini ada beberapa negara yang produktivitas pertaniannya sudah mulai menurun. Penurunan dikarenakan masuknya musim kemarau dan suhu bumi yang semakin panas, sehingga ketersediaan air juga ikut berkurang.

Kondisi seperti itu terjadi Brazil yang saat ini produktivitas gula konsumsinya mulai mengalami penurunan. Akhirnya juga berdampak pada jumlah ekspor gula dari Brazil ke negara lainnya. Faktor lainnya juga yang mempngaruhi turunnya pasokan gula dari Brazil karena adanya perubahan kebijakan pemerintah untuk menurunkan beban subsidi energi.

"Climate change dengan perubahan cuaca yang panas sekali, beberapa negara berkurang produksi gula karena climate change. Kemudian di Brazil ada perubahan policy karena subsidi untuk energi dikurangi sehingga ini menyebabkan kurangnya pasokan gula untuk makanan," kata Adhi.



Adhi menambahkan saat ini para pelaku industri mamin sudah mulai bergerak mencari alternatif pemanis selain dari gula tebu. "Saya amati banyak pelaku usaha yang sudah mulai mencari alternatif gula. Salah satunya dengan sumber pemanis lain," pungkasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Drinktec 2025 Memacu...
Drinktec 2025 Memacu Lahirnya Inovasi Baru Industri Minuman dan Makanan Cair
Gotong Royong Atasi...
Gotong Royong Atasi Susut dan Sisa Pangan 2030
116.000 Pekerjaan di...
116.000 Pekerjaan di Ukraina Terancam Gara-gara Aturan Baru Uni Eropa
Perdagangan Karbon Bilateral,...
Perdagangan Karbon Bilateral, MRA Indonesia-Jepang Jadi Model Negara Lain
COP29, Tantangan Krisis...
COP29, Tantangan Krisis Iklim Butuh Aksi Komunitas Global
APP Group di COP 29:...
APP Group di COP 29: Mengarahkan Transisi Energi Menuju Masa Depan Hijau
Di COP 29, PGE: Panas...
Di COP 29, PGE: Panas Bumi Katalisator Utama Transisi Energi
Dunia Rugi Rp32.000...
Dunia Rugi Rp32.000 Triliun Akibat Cuaca Buruk, AS dan China Paling Ngeri
Mendukung Komitmen Nasional,...
Mendukung Komitmen Nasional, APP Group Tampilkan Inisiatif Hijau di COP 29
Rekomendasi
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
37 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
8 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
9 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
11 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
12 jam yang lalu
Infografis
Rusia: Ukraina Jadi...
Rusia: Ukraina Jadi Tambang Emas bagi Produsen Senjata Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved