China dan Pakistan Menandai 10 Tahun Mega Infrastruktur Landasan Belt and Road Initiative

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 15:33 WIB
loading...
China dan Pakistan Menandai 10 Tahun Mega Infrastruktur Landasan Belt and Road Initiative
Pakistan dan China menandai peringatan 10 tahun proyek ekonomi besar. Foto/Dok AFP
A A A
ISLAMABAD - Sejak dimulai pada tahun 2013, Koridor Ekonomi China - Pakistan (CPEC) telah menyalurkan puluhan miliar dolar ke beragam proyek, mulai dari transportasi, energi, dan masifnya pembangunan infrastruktur. Pekan lalu, tepat 10 tahun rencana ekonomi kedua negara digagas sebagai landasan Belt and Road Initiative (BRI) Beijing.



Akan tetapi upaya China dan Pakistan tidak berjalan mulus, mengingat negara beribukota Islamabad itu terus berjuang secara keuangan. Di sisi lain label sebagai investor utama di Pakistan, tidak membuat pekerja China bisa bekerja dengan tenang.

Beberapa kali mereka diserang oleh militan anti-pemerintah berkuasa. Kebanyakan konflik yang terjadi seputar agama, sehingga sehingga memantik amarah antara pekerja lokal dan asing.



Beberapa tahun lalu, pada 2021 para militan dituding melakukan serangan bom bunuh diri terhadap sebuah bus yang menewaskan sembilan warga negara China — para pekerja di proyek bendungan Dasu yang terletak di Kota Dasu, Distrik Kohistan, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

"Setelah satu dekade sejak awal kemunculannya, CPEC telah menunjukkan hasil yang beragam," kata Asisten profesor hubungan internasional di COMSATS University Islamabad, Azeem Khalid dilansir AFP.

"Tujuan utama menghubungkan China dengan Laut Arab, pencapaiannya relatif belum signifikan bagi China. Sedangkan Pakistan telah membuat kemajuan penting dalam mencapai tujuan jangka pendek," sambungnya.

Dalam beberapa tahun terakhir Beijing, menjadi salah satu mitra asing Islamabad yang paling dapat diandalkan. China siap memberikan bantuan keuangan untuk menyelamatkan tetangganya yang sering berjuang.

Awal pekan ini, Beijing memberi Pakistan memperpanjang pembayaran dua tahun dengan pinjaman USD2,4 miliar, memberikan sedikit ruang bernafas bagi negara yang dibebani utang. Keringanan tersebut sangat dibutuhkan, saat Pakistan mencoba mengatasi krisis neraca pembayaran.

Laporan IMF tahun lalu menyebutkan, China dan bank-bank komersialnya memegang sekitar 30% dari total utang luar negeri Pakistan.

Lebih Kuat dari Himalaya

Kedua negara berbagi perbatasan sepanjang 596 kilometer (370 mil) di dekat Gletser Siachen di Pegunungan Karakoram, salah satu pegunungan tertinggi di dunia.

Politisi Pakistan sering melontarkan ungkapan "lebih kuat dari Himalaya, lebih dalam dari lautan, dan lebih manis dari madu" untuk menggambarkan kedalaman dan kedekatan hubungan Pakistan dengan China.

Akan tetapi hubungan keduanya mulai tegang seiring rintangan yang menghadang dalam beberapa tahun terakhir, termasuk proyek CPEC yang macet atau diperkecil.

Koridor ekonomi menghadirkan pintu gerbang yang menarik bagi China untuk mengakses Samudra Hindia, tetapi keselamatan dan keamanan para pekerjanya telah menjadi perhatian lama.

Pada hari Minggu, sedikitnya 44 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka oleh bom bunuh diri di sebuah pertemuan politik sebuah partai Islam terkemuka di barat laut Pakistan.

Koridor CPEC yang menghubungkan wilayah Xinjiang barat jauh China dengan pelabuhan strategis Pakistan Gwadar di Balochistan telah memicu klaim bahwa masuknya investasi besar-besaran tidak menguntungkan penduduk setempat.

Separatis Baloch telah mengklaim beberapa serangan terhadap proyek-proyek CPEC, dan ribuan personel keamanan Pakistan dikerahkan untuk melawan ancaman terhadap kepentingan China.

Pada April 2021, lima orang tewas dalam serangan yang diklaim oleh Taliban Pakistan di sebuah hotel mewah yang menjadi tempat tinggal duta besar China di Quetta. Beberapa bulan kemudian, 12 orang - termasuk sembilan pekerja China - tewas oleh ledakan di atas bus yang membawa staf ke lokasi Bendungan Dasu.

Islamabad menyebutkan ledakan itu akibat dari "kebocoran gas", tetapi Beijing bersikeras itu adalah serangan bom. "Keamanan muncul sebagai masalah inti yang menghambat realisasi tujuan China," kata Khalid kepada AFP.

"Faktor ini adalah alasan utama mengapa CPEC belum mencapai potensi fungsional penuhnya," bebernya.

Proyek Koridor Ekonomi China–Pakistan (CPEC)

Rencana untuk sebuah koridor yang membentang dari perbatasan China ke pelabuhan laut dalam Pakistan di Laut Arab sudah ada sejak tahun 1950-an, dan memotivasi pembangunan Jalan Raya Karakoram yang dimulai pada tahun 1959.

Ketertarikan China pada pelabuhan Pakistan di Gwadar telah dihidupkan kembali pada tahun 2002, dimana China memulai pembangunan di pelabuhan Gwadar yang selesai pada tahun 2006. Tidak berhenti pada pelabuhan Gwadar, proyek China sangat beragam, mulai dari jalur kereta Api hingga bandara.

Beberapa proyek yang sudah rampung yakni Jalan Tol Teluk Timur dengan estimasi biaya mencapai USD179 juta, lalu ada proyek jalan Gwadar-Turbat-Hoshab (M-8) senilai Rp13 miliar, Surab-Hoshab (N-85), Rekonstruksi Jalan Tol Karakoram Tahap II, Jalan Tol Multan-Sukkur (M-5), Jalan Tol Abdul Hakeem-Lahore (M-3), Jalan Tol Hakla DI Khan dan beberapa proyek lainnya seperti di sektor energi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2675 seconds (0.1#10.140)