Ekonomi RI Terus Melaju di Atas 5%, Ekonom: Di Atas Ekspektasi Pasar
loading...
A
A
A
Secara keseluruhan, Josua Pardede melihat data pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada beberapa komponen dari sisi pengeluaran yang terjadi perlambatan termasuk konsumsi juga investasi.
Namun demikian, ekspor secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 2,75% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan pelemahan ekonomi global, di tengah ekspor jasa yang tumbuh kuat didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk proyeksi, Bank Permata lewat Josua melihat khususnya di semester II tahun ini, dari segi konsumsi harapannya masih tetap solid menjelang Pemilu, karena calon legislatif dan juga Capres-Cawapres akan menggairahkan konsumsi masyarakat.
"Yang kedua kita melihat dari investasi khususnya investasi asing, cenderung masih wait and see seperti yang kita lihat trennya di Pemilu sebelumnya dan selain itu kita lihat dari sisi net ekspor juga masih akan lanjut melambat sejalan dengan normalisasi harga komoditas dan ekonomi global," jelasnya.
Betul saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan II 2023 mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 yang tinggi tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Sehingga, Josua dan Bank Permata, melihat sepanjang semester I secara keseluruhan 5,11% dan di semester II ini diperkirakan cenderung di 5%. Dengan demikian, secara keseluruhan di tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,9%-5,0% sepanjang tahun.
Untuk data lainnya, wilayah Jawa masih menjadi penggerak terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 yang mencapai 57,27%. BPS mengungkapkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa mencatat pertumbuhan sebesar 5,18% yoy.
Namun demikian, ekspor secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 2,75% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan pelemahan ekonomi global, di tengah ekspor jasa yang tumbuh kuat didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk proyeksi, Bank Permata lewat Josua melihat khususnya di semester II tahun ini, dari segi konsumsi harapannya masih tetap solid menjelang Pemilu, karena calon legislatif dan juga Capres-Cawapres akan menggairahkan konsumsi masyarakat.
"Yang kedua kita melihat dari investasi khususnya investasi asing, cenderung masih wait and see seperti yang kita lihat trennya di Pemilu sebelumnya dan selain itu kita lihat dari sisi net ekspor juga masih akan lanjut melambat sejalan dengan normalisasi harga komoditas dan ekonomi global," jelasnya.
Betul saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan II 2023 mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 yang tinggi tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Sehingga, Josua dan Bank Permata, melihat sepanjang semester I secara keseluruhan 5,11% dan di semester II ini diperkirakan cenderung di 5%. Dengan demikian, secara keseluruhan di tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,9%-5,0% sepanjang tahun.
Untuk data lainnya, wilayah Jawa masih menjadi penggerak terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 yang mencapai 57,27%. BPS mengungkapkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa mencatat pertumbuhan sebesar 5,18% yoy.
(akr)