Ekonomi RI Terus Melaju di Atas 5%, Ekonom: Di Atas Ekspektasi Pasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlari di tengah perlambatan ekonomi global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 mampu tumbuh sebesar 5,17% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya 5,04% (yoy).
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, data realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 cenderung di atas ekspektasi pasar.
"Dimana kalau kita lihat beberapa leading indicator, termasuk juga kita kaitkan dengan pertumbuhan kredit memang cenderung melambat ya di akhir kuartal kedua tahun ini, namun kondisi itu masih mengindikasikan bahwa ekonomi domestik dari sisi konsumsi masyarakat ini cenderung masih solid," jelas Josua dalam program Power Breakfast IDX, Selasa (8/8/2023).
Menurut Josua, hal tersebut juga ditopang oleh faktor musiman. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, terkendalinya inflasi, dan dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
"Sehingga ini menjadi driver penting mengapa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tercatat 5,17%, lebih tinggi dari konsensus di kisaran 5%," ungkap Josua.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, penambahan libur saat itu menjadi salah satu faktor yang mampu mendorong komponen pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat.
"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Airlangga saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dengan melihat angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023, pemerintah masih optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sepanjang 2023. Optimisme ini disampaikan Airlangga, meskipun jika dilihat secara semester ke semester, pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,11 persen.
Airlangga mengatakan, pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023. Hal ini akan dilakukan salah satunya dengan cara mendorong tingkat belanja pemerintah.
Secara keseluruhan, Josua Pardede melihat data pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada beberapa komponen dari sisi pengeluaran yang terjadi perlambatan termasuk konsumsi juga investasi.
Namun demikian, ekspor secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 2,75% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan pelemahan ekonomi global, di tengah ekspor jasa yang tumbuh kuat didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk proyeksi, Bank Permata lewat Josua melihat khususnya di semester II tahun ini, dari segi konsumsi harapannya masih tetap solid menjelang Pemilu, karena calon legislatif dan juga Capres-Cawapres akan menggairahkan konsumsi masyarakat.
"Yang kedua kita melihat dari investasi khususnya investasi asing, cenderung masih wait and see seperti yang kita lihat trennya di Pemilu sebelumnya dan selain itu kita lihat dari sisi net ekspor juga masih akan lanjut melambat sejalan dengan normalisasi harga komoditas dan ekonomi global," jelasnya.
Betul saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan II 2023 mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 yang tinggi tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Sehingga, Josua dan Bank Permata, melihat sepanjang semester I secara keseluruhan 5,11% dan di semester II ini diperkirakan cenderung di 5%. Dengan demikian, secara keseluruhan di tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,9%-5,0% sepanjang tahun.
Untuk data lainnya, wilayah Jawa masih menjadi penggerak terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 yang mencapai 57,27%. BPS mengungkapkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa mencatat pertumbuhan sebesar 5,18% yoy.
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, data realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 cenderung di atas ekspektasi pasar.
"Dimana kalau kita lihat beberapa leading indicator, termasuk juga kita kaitkan dengan pertumbuhan kredit memang cenderung melambat ya di akhir kuartal kedua tahun ini, namun kondisi itu masih mengindikasikan bahwa ekonomi domestik dari sisi konsumsi masyarakat ini cenderung masih solid," jelas Josua dalam program Power Breakfast IDX, Selasa (8/8/2023).
Menurut Josua, hal tersebut juga ditopang oleh faktor musiman. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, terkendalinya inflasi, dan dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
"Sehingga ini menjadi driver penting mengapa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tercatat 5,17%, lebih tinggi dari konsensus di kisaran 5%," ungkap Josua.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, penambahan libur saat itu menjadi salah satu faktor yang mampu mendorong komponen pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat.
"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Airlangga saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dengan melihat angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023, pemerintah masih optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sepanjang 2023. Optimisme ini disampaikan Airlangga, meskipun jika dilihat secara semester ke semester, pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,11 persen.
Airlangga mengatakan, pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023. Hal ini akan dilakukan salah satunya dengan cara mendorong tingkat belanja pemerintah.
Secara keseluruhan, Josua Pardede melihat data pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada beberapa komponen dari sisi pengeluaran yang terjadi perlambatan termasuk konsumsi juga investasi.
Namun demikian, ekspor secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 2,75% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan pelemahan ekonomi global, di tengah ekspor jasa yang tumbuh kuat didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk proyeksi, Bank Permata lewat Josua melihat khususnya di semester II tahun ini, dari segi konsumsi harapannya masih tetap solid menjelang Pemilu, karena calon legislatif dan juga Capres-Cawapres akan menggairahkan konsumsi masyarakat.
"Yang kedua kita melihat dari investasi khususnya investasi asing, cenderung masih wait and see seperti yang kita lihat trennya di Pemilu sebelumnya dan selain itu kita lihat dari sisi net ekspor juga masih akan lanjut melambat sejalan dengan normalisasi harga komoditas dan ekonomi global," jelasnya.
Betul saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan II 2023 mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 yang tinggi tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Sehingga, Josua dan Bank Permata, melihat sepanjang semester I secara keseluruhan 5,11% dan di semester II ini diperkirakan cenderung di 5%. Dengan demikian, secara keseluruhan di tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,9%-5,0% sepanjang tahun.
Untuk data lainnya, wilayah Jawa masih menjadi penggerak terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 yang mencapai 57,27%. BPS mengungkapkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa mencatat pertumbuhan sebesar 5,18% yoy.
(akr)