SKK Migas Kawal KKKS Digdayakan UMKM
loading...
A
A
A
“Dengan adanya penguatan para pelaku usaha lokal termasuk UMKM, dampak berganda industri hulu migas menjadi lebih luas dan ikut mendorong perekonomian lokal dan nasional. Masyarakat lokal, di mana kegiatan hulu migas beroperasi tidak lagi sekadar menjadi penonton,” tutur Erwin.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengungkapkan, dalam PP No 24/2022 telah dijelaskan bahwa pemerintah pusat maupun daerah memiliki tanggung jawab terkait pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual dan pengembangan sistem pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual.
Dalam PP tersebut juga dijelaskan, masyarakat dapat berperan aktif dengan memberikan penghargaan terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif dan menjaga dan melindungi kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif.
“Harapan ke depan untuk ekonomi kreatif Indonesia ada sinergi antara pengembangan ekonomi kreatif di daerah dengan industri hulu migas, terutama dalam hal implementasi dari program pengembangan masyarakat,” kata Hudi di hari kedua pelaksanaan forum Kapnas, Rabu (9/8/2023).
Berikutnya, lanjut Hudi, ada inovasi teknologi dan membuka akses yang lebih luas akan fasilitas internet agar membuka pasar global bagi para pelaku ekonomi kreatif. Hal ini memungkinkan pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karya-karya mereka kepada audiens yang lebih luas di seluruh dunia.
Diperlukan pula peningkatan permintaan konten digital serta peningkatan kesadaran budaya dan warisan lokal yang mampu memberikan peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil inspirasi dari budaya lokal dan mengintegrasikannya ke dalam karya mereka.
Pemerintah pun terus memberikan dukungan kebijakan, karena banyak negara mulai mengakui potensi ekonomi kreatif dan mengadopsi kebijakan yang mendukung perkembangan sektor ini. Dukungan dari pemerintah seperti insentif fiskal dan bantuan pendanaan dapat membantu para pelaku ekonomi kreatif berkembang.
“Perlu juga mendorong kewirausahaan agar semakin banyak individu yang tertarik untuk menjalankan bisnis dalam sektor kreatif. Kewirausahaan dapat menghasilkan lapangan kerja baru dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi,” ujar Hudi.
Hudi juga menyinggung ekonomi kreatif hulu migas yang mampu menyerap tenaga kerja dengan minim pendanaan, dengan tiga sektor terbesar yaitu fesyen, kuliner dan kriya.
“Industri hulu migas pernah menyetorkan 20% total penerimaan negara. Karena peningkatan APBN dan penurunan produksi menyebabkan kontribusi berkisar 5%-10%. Industri hulu migas juga menimbulkan multiplier effect bagi industri lain,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengungkapkan, dalam PP No 24/2022 telah dijelaskan bahwa pemerintah pusat maupun daerah memiliki tanggung jawab terkait pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual dan pengembangan sistem pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual.
Dalam PP tersebut juga dijelaskan, masyarakat dapat berperan aktif dengan memberikan penghargaan terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif dan menjaga dan melindungi kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif.
“Harapan ke depan untuk ekonomi kreatif Indonesia ada sinergi antara pengembangan ekonomi kreatif di daerah dengan industri hulu migas, terutama dalam hal implementasi dari program pengembangan masyarakat,” kata Hudi di hari kedua pelaksanaan forum Kapnas, Rabu (9/8/2023).
Berikutnya, lanjut Hudi, ada inovasi teknologi dan membuka akses yang lebih luas akan fasilitas internet agar membuka pasar global bagi para pelaku ekonomi kreatif. Hal ini memungkinkan pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karya-karya mereka kepada audiens yang lebih luas di seluruh dunia.
Diperlukan pula peningkatan permintaan konten digital serta peningkatan kesadaran budaya dan warisan lokal yang mampu memberikan peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil inspirasi dari budaya lokal dan mengintegrasikannya ke dalam karya mereka.
Pemerintah pun terus memberikan dukungan kebijakan, karena banyak negara mulai mengakui potensi ekonomi kreatif dan mengadopsi kebijakan yang mendukung perkembangan sektor ini. Dukungan dari pemerintah seperti insentif fiskal dan bantuan pendanaan dapat membantu para pelaku ekonomi kreatif berkembang.
“Perlu juga mendorong kewirausahaan agar semakin banyak individu yang tertarik untuk menjalankan bisnis dalam sektor kreatif. Kewirausahaan dapat menghasilkan lapangan kerja baru dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi,” ujar Hudi.
Hudi juga menyinggung ekonomi kreatif hulu migas yang mampu menyerap tenaga kerja dengan minim pendanaan, dengan tiga sektor terbesar yaitu fesyen, kuliner dan kriya.
“Industri hulu migas pernah menyetorkan 20% total penerimaan negara. Karena peningkatan APBN dan penurunan produksi menyebabkan kontribusi berkisar 5%-10%. Industri hulu migas juga menimbulkan multiplier effect bagi industri lain,” tandasnya.