ADB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,1%

Rabu, 01 Februari 2017 - 22:24 WIB
ADB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,1%
ADB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,1%
A A A
JAKARTA - Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) Takehiko Nakao memuji kebijakan ekonomi yang diambil Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini disampaikan Nakau saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1% pada tahun ini, atau lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 5,0%. Kalkulasi ADB karena terus membaiknya investasi swasta dan masih kuatnya tingkat konsumsi di Indonesia. Sementara itu, laju inflasi tahun lalu sebesar 3,5% diperkirakan ADB akan naik tipis menjadi 4% pada 2017 ini.

"Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh manfaat peningkatan ekonomi," ujar Nakao dalam siaran pers ADB, Rabu (1/2/2017).

Nakao pun menegaskan dukungan ABD bagi upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, lembaga yang berkantor pusat di Metro Manila, Filipina, ini mendukung serangkaian reformasi kebijakan di berbagai bidang yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, memperkuat daya saing, dan mendiversifikasi perekonomian.

Program-program tersebut di antaranya 14 Paket Kebijakan Ekonomi yang telah dikeluarkan sejak September 2015 lalu, program tax amnesty, pengembangan sumber energi bersih, pengembangan sektor keuangan inklusi, juga program pendidikan dan pelatihan vokasional (pendidikan kejuruan).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik kunjungan ADB sekaligus menjadi ajang saling tukar pikiran. "ABD adalah suatu lembaga yang didirikan, dimana Indonesia menjadi salah satu stakeholder-nya. Berdiri sejak 1966, Indonesia sebagai anggota ADB memiliki pangsa saham yang cukup besar. Dan kita adalah anggota ADB dan sekaligus juga sebagai peminjam dari ADB,” kata Sri Mulyani.

Dalam pertemuan itu, menurut Sri Mulyani, Jokowi menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan kemajuan perekonomian Indonesia, serta tantangan Indonesia saat ini dan ke depan.

“Dari mulai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, memperbaiki infrastruktur, program tax amnesty, juga program untuk mengurangi kesenjangan maupun kemiskinan yang merupakan fokus dari pembicaraan yang cukup besar,” jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5268 seconds (0.1#10.140)