Pemerintah Habiskan Rp100 Miliar per Tahun untuk Subsidi Penumpang LRT Jabodebek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) telah menetapkan tarif LRT Jabodebek dengan kilometer (km) pertama dikenakan tarif Rp5.000 dan tarif km selanjutnya Rp700. Tarif tersebut telah diberikan subsidi atau public service obligation (PSO) oleh pemerintah.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan bahwa subsidi untuk LRT Jabodebek berbeda dengan subsidi yang diberikan pada moda kereta api lainnya.
Subsidi tersebut diberikan untuk kebutuhan sarana dan prasarana. Subsidi sarana adalah subsidi yang diberikan ke penumpang.
"PSO untuk sarana Rp90-100 miliar per tahun itu sarananya aja. Itu buat traktir teman-teman naik kereta api," kata Risal di Kantor Kementerian Perhubungan, ditulis Sabtu (19/8/2023).
Risal mencontohkan bahwa tarif usulan dari operator sebelum disubsidi untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang ± 28 km dikenakan tarif Rp37.268. Kemudian setelah disubsidi sebesar 36% tarif tersebut menjadi Rp23.900.
Selanjutnya untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator Rp33.275. Setelah diberikan subdisi 34 persen tarif tersebut menjadi Rp21.800.
Lalu untuk rute terjauh yakni Stasiun Harjamukti - Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator atau belum disubsidi dikenakan tarif Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.
Risal tak mengungkap besaran subsidi untuk prasaran LRT Jabodebek. Jika subsidi sarana dan prasarana ditambah, jumlahnya akan lebih dari Rp100 miliar per tahun.
Risal menambahkan untuk operasional perdana LRT Jabodebek akan disiapkan 10 armada guna melayani penumpang. Jumlah itu kemungkinan akan ada penambahan jika tak mampu menampung penumpang. Armada LRT Jabodebek yang siap dioperasikan ada 27 unit.
"Nanti sampai Oktober. 27 kereta kita operasionalkan penuh," katanya.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan bahwa subsidi untuk LRT Jabodebek berbeda dengan subsidi yang diberikan pada moda kereta api lainnya.
Subsidi tersebut diberikan untuk kebutuhan sarana dan prasarana. Subsidi sarana adalah subsidi yang diberikan ke penumpang.
"PSO untuk sarana Rp90-100 miliar per tahun itu sarananya aja. Itu buat traktir teman-teman naik kereta api," kata Risal di Kantor Kementerian Perhubungan, ditulis Sabtu (19/8/2023).
Risal mencontohkan bahwa tarif usulan dari operator sebelum disubsidi untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang ± 28 km dikenakan tarif Rp37.268. Kemudian setelah disubsidi sebesar 36% tarif tersebut menjadi Rp23.900.
Selanjutnya untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator Rp33.275. Setelah diberikan subdisi 34 persen tarif tersebut menjadi Rp21.800.
Lalu untuk rute terjauh yakni Stasiun Harjamukti - Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator atau belum disubsidi dikenakan tarif Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.
Risal tak mengungkap besaran subsidi untuk prasaran LRT Jabodebek. Jika subsidi sarana dan prasarana ditambah, jumlahnya akan lebih dari Rp100 miliar per tahun.
Risal menambahkan untuk operasional perdana LRT Jabodebek akan disiapkan 10 armada guna melayani penumpang. Jumlah itu kemungkinan akan ada penambahan jika tak mampu menampung penumpang. Armada LRT Jabodebek yang siap dioperasikan ada 27 unit.
"Nanti sampai Oktober. 27 kereta kita operasionalkan penuh," katanya.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
(uka)