Jaga Keberagaman Hayati Jadi Komitmen Korporasi Terapkan Pertambangan Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di era sustainable development goals ( SDGs ) seperti sekarang, sebagian korporasi besar telah bertransformasi untuk bervisi sustainability advantage (keunggulan keberlanjutan). Bukan lagi sekadar keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Korporasi pertambangan telah menyadari bahwa kegiatan ekstraksi sangat penting mendukung aktivitas manusia pada saat ini. Tetapi di saat yang bersamaan kegiatan tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan.
Bustanul Arifin, ekonom senior Indef, mengatakan kepedulian perusahaan swasta besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daerah sekitar wilayah operasinya tidak hanya dimaksudkan sekadar berpartisipasi pada program pemerintah, tapi juga untuk perbaikan tingkat kebersaingan (competitiveness) dan keberlanjutan (sustainability) atau kepedulian bagi masa depan generasi mendatang.
“Terlepas kegiatan pertambangan telah menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, masih ada penambang besar yang masih acuh untuk menjaga keanekaragaman flora dan fauna di wilayah operasinya,” kata Bustanul dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
Kebijakan pelestarian alam yang banyak dilakukan dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit adalah dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam semua kegiatan operasi pertambangan. Salah satunya pendirian Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea yang dibangun PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai usaha untuk memastikan ekosistem asli tetap terjaga dan menjaga biodiversitas di daerah tambang.
Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan pelestarian lingkungan, memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Taman Kehati Sawerigading Wallacea menghadirkan pertambangan hijau yang terintegrasi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan dan Kehutanan (KLHK) telah menjadikan fasilitas Taman Kehati Sawerigading Wallacea sebagai salah satu kesuksesan pengelolaan lahan tambang yang berkelanjutan. Salah satunya adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang telah dipuji oleh Bank Dunia sebagai tindakan efektif dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Salah satu perusahaan yang konsisten mendapatkan penghargaan ini adalah PT Vale Indonesia. Setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada akhir Maret 2023, bersamaan dengan perayaan ulang tahun PT Vale Indonesia ke 55 pada 29 Juli silam, Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading resmi dibuka untuk publik.
Taman Kehati Sawerigading Wallacea adalah fasilitas yang dikembangkan dari Nursery PT Vale. Taman Kehati menjadi sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati, tempat rekreasi, dan sarana olahraga jogging. Taman ini telah diresmikan pada 30 Maret 2023 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
"Taman Kehati Sawerigading Wallacea Merupakan sebuah fasilitas terpadu yang merupakan komitmen kami untuk mewujudkan pertambangan terintegrasi, dengan menjaga keanekaragaman hayati. Taman Kehati memiliki area terkelola 15 hektare dan area pengembangan 60 hektare. Taman ini terintegrasi dengan fasilitas Pusat Persemaian (nursery) berkapasitas 700 ribu bibit per tahun di atas lahan seluas 2,5 hektar . Bibit dari fasilitas ini sangat penting untuk revegetasi,” kata CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy.
Bukan hanya tanaman, Taman Kehati merupakan rumah bagi rusa yang dikembangbiakkan dan sebagian telah dilepasliarkan. Di Taman Kehati Sawerigading Wallacea juga akan dibangun fasilitas penangkaran kupu-kupu endemik.
Korporasi pertambangan telah menyadari bahwa kegiatan ekstraksi sangat penting mendukung aktivitas manusia pada saat ini. Tetapi di saat yang bersamaan kegiatan tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan.
Bustanul Arifin, ekonom senior Indef, mengatakan kepedulian perusahaan swasta besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daerah sekitar wilayah operasinya tidak hanya dimaksudkan sekadar berpartisipasi pada program pemerintah, tapi juga untuk perbaikan tingkat kebersaingan (competitiveness) dan keberlanjutan (sustainability) atau kepedulian bagi masa depan generasi mendatang.
“Terlepas kegiatan pertambangan telah menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, masih ada penambang besar yang masih acuh untuk menjaga keanekaragaman flora dan fauna di wilayah operasinya,” kata Bustanul dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
Kebijakan pelestarian alam yang banyak dilakukan dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit adalah dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam semua kegiatan operasi pertambangan. Salah satunya pendirian Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea yang dibangun PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai usaha untuk memastikan ekosistem asli tetap terjaga dan menjaga biodiversitas di daerah tambang.
Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan pelestarian lingkungan, memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Taman Kehati Sawerigading Wallacea menghadirkan pertambangan hijau yang terintegrasi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan dan Kehutanan (KLHK) telah menjadikan fasilitas Taman Kehati Sawerigading Wallacea sebagai salah satu kesuksesan pengelolaan lahan tambang yang berkelanjutan. Salah satunya adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang telah dipuji oleh Bank Dunia sebagai tindakan efektif dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Salah satu perusahaan yang konsisten mendapatkan penghargaan ini adalah PT Vale Indonesia. Setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada akhir Maret 2023, bersamaan dengan perayaan ulang tahun PT Vale Indonesia ke 55 pada 29 Juli silam, Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading resmi dibuka untuk publik.
Taman Kehati Sawerigading Wallacea adalah fasilitas yang dikembangkan dari Nursery PT Vale. Taman Kehati menjadi sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati, tempat rekreasi, dan sarana olahraga jogging. Taman ini telah diresmikan pada 30 Maret 2023 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
"Taman Kehati Sawerigading Wallacea Merupakan sebuah fasilitas terpadu yang merupakan komitmen kami untuk mewujudkan pertambangan terintegrasi, dengan menjaga keanekaragaman hayati. Taman Kehati memiliki area terkelola 15 hektare dan area pengembangan 60 hektare. Taman ini terintegrasi dengan fasilitas Pusat Persemaian (nursery) berkapasitas 700 ribu bibit per tahun di atas lahan seluas 2,5 hektar . Bibit dari fasilitas ini sangat penting untuk revegetasi,” kata CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy.
Bukan hanya tanaman, Taman Kehati merupakan rumah bagi rusa yang dikembangbiakkan dan sebagian telah dilepasliarkan. Di Taman Kehati Sawerigading Wallacea juga akan dibangun fasilitas penangkaran kupu-kupu endemik.
(uka)