India Perketat Ekspor Beras Basmati, Bikin Dunia Ketar-ketir

Senin, 28 Agustus 2023 - 20:17 WIB
loading...
India Perketat Ekspor Beras Basmati, Bikin Dunia Ketar-ketir
Para pekerja menurunkan karung beras dari truk di pelabuhan beras utama India di Kakinada Anchorage. FOTO/Reuters
A A A
NEW DELHI - India telah memperketat pembatasan ekspor beras pada hari Minggu dengan membatasi penjualan beras basmati ke luar negeri juga melarang perdagangan varietas beras lainnya.

Pengumuman tersebut muncul setelah Pemerintah India memutuskan melarang ekspor internasional beras putih non-basmati bulan lalu dengan alasan-alasan domestik seperti inflasi yang tinggi, kekhawatiran akan kelangkaan beras lokal dan kenaikan harga-harga pangan.

Di antara langkah-langkah baru yang diumumkan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri India ialah larangan ekspor beras basmati wangi dengan harga di bawah USD1.200 per metrik ton sebagai upaya mengekang perdagangan internasional biji-bijian yang ditanam di India.

"Pemerintah telah menerima laporan lapangan yang kredibel mengenai kesalahan klasifikasi dan ekspor ilegal beras putih non-basmati, yang ekspornya telah dilarang sejak 20 Juli 2023," kata kementerian tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip EFE.com, Senin (28/8/2023).

"Dilaporkan bahwa beras putih non-basmati diekspor dengan kode HS beras setengah matang dan beras Basmati," jelasnya.



Pemerintah India memberlakukan pajak 20% untuk ekspor beras setengah matang, sementara penjualan beras pecah kulit dilarang pada September lalu.

Berdasarkan data resmi pemerintah, ekspor beras India terus tumbuh meskipun ada langkah-langkah baru dengan sekitar 7,3 juta metrik ton sepanjang tahun ini dibandingkan 6,7 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Ekspor Terbesar Dunia

Tahun lalu, India menjual 22,3 juta metrik ton beras ke luar negeri dengan nilai sekitar USD11,1 juta. Penjualan ini sebagian besar adalah varietas beras nonbasmati.

Lonjakan harga internasional yang disebabkan oleh tingkat produksi yang lebih rendah di produsen beras seperti Thailand telah berkontribusi pada melonjaknya harga beras global, yang tahun ini telah mencatat harga tertinggi sejak 2011, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).



India memberlakukan veto mendadak terhadap ekspor beras non-basmati pada Juli lalu untuk memastikan ketersediaan domestik yang memadai dengan harga yang wajar, menurut laporan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Reserve Bank of India memperingatkan akan melonjaknya harga-harga pangan awal bulan ini dan mengatakan bahwa beberapa komoditas seperti tomat melonjak lebih dari 300% dari harga biasanya yang memicu inflasi menjadi 4,8% bulan Juni.

Veto ekspor India telah memicu kekhawatiran bahwa inflasi global dapat meningkat lebih tinggi, dan organisasi-organisasi seperti Dana Moneter Internasional (IMF) telah meminta New Delhi untuk mengakhiri veto ini.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7041 seconds (0.1#10.140)